Lifting Minyak Terancam Anjlok ke 281 Ribu Bph Tahun 2030

Anggita Rezki Amelia
27 Agustus 2018, 17:36
Rig
Katadata

Namun pada 2024 terjadi penurunan lifting gas menjadi 6.253 mmscfd. Kemudian naik lagi menjadi 7.077 mmscfd tahun 2026. Setelah itu lifting gas turun hingga menjadi 5.347 mmscfd pada 2030.

Namun, menurut Sukandar, tren produksi migas tersebut masih bisa berubah jika terdapat penemuan cadangan migas baru yang ada di Indonesia. Strategi untuk menambah cadangan itu di antaranya pembukaan data migas, mempermudah studi bersama, survei umum dan lelang.

Selain itu untuk lapangan yang tidak dikembangkan (idle) akan dikembalikan ke negara. Ada juga strategi untuk mempercepat persetujuan proposal pengembangan lapangan, dan penerapan skema Gross Split.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan ada tiga upaya untuk tingkatkan produksi migas. Pertama, melakukan pengeboran sumur yang sudah ada (infill drilling). Kedua, melakukan pengerjaan ulang dengan cara pindah lapisan. Ketiga, melakukan perawatan sumur.

Sementara itu untuk meningkatkan cadangan migas bisa dilakukan dengan penawaran blok eksplorasi dan penerapan EOR. Apalagi penurunan produksi migas sudah terjadi sejak 2010 lalu.

Bahkan sejak 2010 hingga 2017 rata-rata produksi migas mengalami penurunan 15,2 persen untuk minyak, dan gas turun 14 persen. "Tanpa ada penambahan produksi dari lapangan baru dengan cadangan cukup besar maka penurunan akan terus terjadi," kata dia. 

Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian pun mempertanyakan penerapan skema gross split yang belum mampu meningkatkan tren produksi migas. "Kok jadi turun padahal sudah berubah sistemnya dengan gross split," ujar dia.

(Baca: Gross Split Dinilai Tak Signifikan Dongkrak Daya Saing Investasi Migas)

Namun, menurut Djoko sistem kontrak tidak bisa dijadikan sebab menurunnya produksi. "Blok Mahakam pakai cost recovery turun juga. Penurunan produksi ini masalah teknis," kata dia.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...