Pelaku Jasa Pengeboran Tetap Merugi meski Harga Minyak Naik

Anggita Rezki Amelia
25 Mei 2018, 17:31
Pekerja migas
Dok. ExxonMobil

Selain THO, rantai birokrasi membuat pelaku usaha tidak bisa menikmati momentum harga minyak dengan cepat. Penyebab, setiap kontraktor yang akan mengebor sumur migas harus menyusun perencanaan dan meminta izin ke SKK Migas terlebih dahulu untuk proses lelang rig.

Proses tersebut, kata Wargono, memakan waktu enam bulan sehingga tidak bisa dilakukan dengan cepat."Jadi kami bersama anggota ingin birokrasi panjang ini diperpendek,sehingga dampak kenaikkan harga minyak mentah dapat segera kita nikmati," kata dia.

Saat ini harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$ 70,64 per barel untuk kontrak Juli 2018. Sementara itu jenis Brent sudah mencapai US$ 78,67 per barel untuk kontrak Juli 2018.

Mengacu data SKK Migas, tahun ini ditargetkan pengeboran di blok ekplorasi terdiri dari pengeboran eksplorasi sebanyak 103 sumur. Selain itu ada juga Survei seismik dua dimensi (2D) yang ditargetkan 1.759 km. Kemudian survei seismik tiga dimensi (3D) 356 km2.

(Baca: Pengeboran Sumur Eksplorasi Saka di South Sesulu Mundur ke Juli 2018)

Sementara untuk kegiatan di blok eksploitasi, target program ulang tahun ini sebanyak 483 sumur. Program perawatan sumur 41.806 kegiatan. Pengeboran sumur pengembangan 175 sumur. Pengeboran sumur bagan/wildcat 39 sumur. Seismik 2D ditargetkan 3.150 km, dan target seismik 3D yakni 3.011 km2.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...