96 Perusahaan Tiongkok Bidik Peluang Investasi Energi di Indonesia

Anggita Rezki Amelia
13 November 2017, 15:14
Migas
Dok. Chevron

Sementara itu, di sektor minerba, Jonan mendorong ekspor batubara dari Indonesia ke Tiongkok. Kemudian investasi membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri dan pengelolaan mineral logam di Indonesia dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan hidup.

Contoh investasi Tiongkok di sektor minerba adalah pembangunan smelter grade alumina di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat antara Alumunium Corporation of China Ltd. (Chinalco) dan PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum. Smelter yang direncanakan memiliki kapasitas satu juta ton per tahun ini diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 1,5-1,8 miliar. 

Di sektor EBT, Jonan  berharap perusahaan Tiongkok lebih aktif berinvestasi. Sebab setahun terakhir investasi EBT di Indonesia didominasi Perusahaan Eropa, Amerika dan Jepang. Padahal peluang investasi di EBT sangat terbuka dengan adanya target bauran energi sebesar 23% di 2025.

Jonan berharap dalam forum tersebut bisa menghasilkan langkah yang nyata. "Tidak hanya diskusi yang terlalu panjang. Jadi dikerjakan apa yang bisa dilakukan secepat cepatnya," kata dia.

Di tempat yang sama Nur Bekri  mendukung kerjasama tersebut. Apalagi Tiongkok merupakan negara produksi dan konsumsi energi di dunia dan unggul dari segi dana dan kesiapan infrastuktur.

(Baca: Proyek Tiga Provinsi untuk Tiongkok)

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi sumber energi yang besar. "Kami mau kerjasama, asalkan saling menguntungkan," kata Nur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...