Harga Batubara Membaik, Laba Bukit Asam Melejit 242%

Miftah Ardhian
28 Juli 2017, 21:27
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu | KATADATA

Posisi kas dan setara kas perseroan sendiri tercatat sebesar Rp 2,82 triliun atau turun 23,3 persen dibandingkan semester I-2016 sebesar Rp 3,67 triliun. Penurunan ini disebabkan pembayaran kewajiban jangka pendek sebesar Rp 1,52 triliun, sehingga kewajiban jangka pendek ini menurun dari Rp 5,04 triliun di tahun lalu, menjadi Rp 3,52 triliun di tahun ini.

Tahun ini Bukit Asam menargetkan produksi dan pembelian batu bara sebesar 22,37 juta ton atau naik 9,9 persen dibanding tahun 2016 yang sebesar 19,95 juta ton. Penjualan ditargetkan 23,17 juta ton. Sebanyak 58 persen yaitu 15 juta ton untuk pasar domestik dan 42 persennya atau 8,17 juta ton untuk pasar ekspor.

"Pada tahun 2017, perseroan menganggarkan sebesar Rp 2,02 triliun, terdiri dari Rp 1,48 triliun untuk investasi rutin dan non rutin, dan sisanya Rp 0,52 triliun untuk investasi pengembangan," ujarnya.

Adapun beberapa proyek pengembangan tersebut meliputi PLTU Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW), PLTU Mulut Tambang Peranap 2x300 MW, PLTU Mulut Tambang Sumsel 6 2x300 MW, PLTU Halmahera Timur 2x40 MW, dan PLTU Kuala Tanjung 2x350 MW. 

(Baca: Tekan Biaya, PLN Minta Diizinkan Punya Tambang Batu Bara)

Selain itu, juga terdapat proyek gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) di wilayah penambangan Tanjung Enim. Kemudian proyek angkutan batubara yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu pembukaan jalur kereta api baru yang terdiri dari Tanjung Enim ke Perajin berkapasitas 10 juta ton per tahun, pengembangan fasilitas muat tongkang Dermaga Kramasan dengan berkapasitas 5 juta ton per tahun, dan Tanjung Enim ke Srengsem (Lampung) dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. 

Kerja sama juga dilakukan untuk peningkatan kapasitas jalur kereta yang sudah ada meliputi jalur Tanjung Enim-Pelabuhan Tarahan sebesar 25 juta ton per tahun dan Tanjung Enim-Kertapati berkapasitas 5 juta ton per tahun. Bukit Asam juga bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwijaya melakukan proyek gasifikasi batu bara dalam upaya memanfaatkan batubara lignite sebesar 1,5 juta ton per tahun dan pabrik berkapasitas 2.600 ton per day urea di Banko Tengah blok A.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...