Selama Enam Bulan 2017, Investasi Hulu Migas Baru 29% dari Target

Anggita Rezki Amelia
6 Juli 2017, 21:31
Rig Minyak
Katadata

Harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Juni lalu mengalami penurunan pada level terendah sepanjang semester 1 tahun ini. Tercatat periode Juni 2017 ICP mencapai level US$ 43,66 per barel, turun dibandingkan dua bulan sebelumnya, yakni periode Mei US$ 47,09 per barel dan April US$ 49,56 per barel.

(Baca: Turun 7%, Harga Minyak Indonesia Juni Capai Level Terendah Tahun Ini)

 Jadi ada beberapa kontraktor yang menunda proyeknya hingga akhir tahun. Ada juga yang menunda sampai tahun berikutnya. “Kalau harga minyak masih sama kayak sekarang maka investor ragu-ragu berinvestasi, terutama di eksplorasi,” kata dia di Jakarta, Kamis (6/7).

Amien berharap di paruh kedua ini, investasi hulu migas meningkat. Apalagi sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017 yang isinya memberikan insentif pajak ketika eksplorasi dan eksploitasi. Aturan tersebut merupakan revisi dari PP Nomor 79 tahun 2010.

Di sisi lain, penerimaan negara selama enam bulan terakhir dari sektor migas juga masih di bawah target. Negara hanya bisa mendapatkan penerimaan sebesar US$ 6,48 miliar. Padahal target APBN 2017 sebesar US$ 10,91 miliar.  

(Baca: Akhir Mei, Penerimaan Perpajakan Masih Jauh di Bawah Target)

Penerimaan untuk kontraktor tahun ini juga lebih rendah dari target. Tercatat selama semester I 2017, kontraktor hanya mendapat penerimaan  sebesar  US$ 2,08 miliar atau turun dari target APBN 2017 yang mencapai US$ 3,77 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...