Pertamina Keberatan Harga Hak Kelola Tiung Biru dari Exxon

Anggita Rezki Amelia
6 Juni 2017, 21:57
Elia Pertamina
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (6/6).

Permasalahannya, PLN belum sepakat terkait harga jual yang ditawarkan. Menurut Elia, PLN meminta harga US$ 7 per MMBTU, tapi Pertamina mematok harga US$ 8 per MMBTU. Harga penawaran itu sudah termasuk biaya angkut (tol fee) untuk membeli gas dari sumur sampai ke pembangkit milik PLN di Gresik. 

“Kami lagi bicara sama dia (PLN) nih," kata dia. (Baca: PLN Tolak Harga Penawaran Gas Tiung Biru dari Pertamina)

Elia sebenarnya juga memaklumi PLN membutuhkan harga gas yang murah. Hal ini agar harga listrik ke masyarakat juga rendah. Namun, di sisi lain Pertamina juga membutuhkan harga yang ekonomis agar Proyek Tiung Biru bisa berjalan.

Jika PLN setuju menyerap 100 mmscfd gas dari Jambaran Tiung Biru, maka sisa produksi gas 72 mmscfd akan dijual oleh Direktorat Gas di Pertamina. Direktorat itu yang akan memutuskan apakah gas tersebut akan diekspor atau dijual di dalam negeri. (Baca: Pemerintah Tolak Permintaan Insentif Proyek Jambaran-Tiung Biru)

Manajemen Exxon belum berkomentar mengenai persoalan harga penawaran hak kelola tersebut. Vice President Public and Goverment Affair ExxonMobil Erwin Maryoto belum merespon pesan Whatsapp dan panggilan telepon dari Katadata, Selasa (6/6).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...