Pasokan Gas PLTGU Cilegon Tetap dari Blok South East Sumatera

Anggita Rezki Amelia
12 Mei 2017, 18:30
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) akan tetap mendapat pasokan gas dari Blok South East Sumatera untuk pembangkit listrik di Cilegon, Jawa Barat. Meskipun kontrak China National Offshore Oil Company (CNOOC) tidak diperpanjang dan pengelolaan blok ini diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi .

Menurut Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Bumi PLN Chairani Rachmatullah, kontrak jual beli gas untuk pembangkit di Cilegon akan dilanjutkan oleh pengelola baru Blok SES. “Nanti kontraknya disambung PHE (kontrak PJBG baru)," kata dia kepada Katadata beberapa waktu lalu. 

(Baca: CNOOC Berhenti Pasok Gas ke PLTGU Cilegon Mulai 2018)

Kelanjutan kontrak itu diperkuat Keputusan Menteri ESDM Nomor 1750 K/20/MEM/2017. Dalam keputusan itu, Menteri ESDM mengalokasikan gas untuk pembangkit di Cilegon berasal dari Blok SES dan juga PT Perusahaan Listrik Negara Tbk (PGN).

Kedua perusahaan itu akan memasok gas ke PLTGU Cilegon sejak tahun ini hingga 2026. Total jumlahnya 1.100 miliar british thermal unit per hari (bbtud) sampai 2026.

Meski belum ada pembicaraan resmi mengenai kontrak jual beli gas yang baru, Chairani yakin Blok SES masih bisa memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Cilegon. Apalagi blok tersebut masih memiliki potensi. "Ada beberapa sumur baru yang sedang dikerjakan," kata dia.

(Baca: Fasilitas Produksi ConocoPhilips Beroperasi Lebih Cepat dari Target)

Sebelumnya, Senior Head Operational and Financial CNOOC Muhammad Salman mengatakan, kontrak jual-beli gas dari Blok SES dengan PLTGU Cilegon akan berakhir 5 September 2018, bersamaan dengan berakhirnya kontrak CNOOC. Kontrak jual beli gas ini sudah berlangsung sejak 12 Desember 2004.

Menurut dia, gas hasil produksi Blok SES memang hanya dijual ke PLTGU Cilegon. Sisanya digunakan untuk kebutuhan perusahaan. Pasokan ke pembangkit listrik tersebut dilakukan dua tahap.

Tahap pertama pada 2004-2006, dengan mengalirkan gas sebesar 50 billion British ther­mal unit (bbtud). Kemudian, pada 2007-2018, CNOOC meningkatkan pasokan gas ke PLTGU Cilegon sebesar 80 bbtud. Peningkatan ini seiring dengan kenaikan produksi Blok SES. Adapun, harga jual gasnya sebesar US$ 6,7 per mmbtu.

(Baca: Aturan Terbit, PLN Bisa Impor Gas Bumi untuk Pembangkit)

Sebagai infomasi, Blok SES saat ini dikelola oleh CNOOC yang bertindak sebagai operator dengan hak kelola sebesar 65,54 persen, PHE sebesar 20,55 persen, PT Saka Energi Sumatera sebesar 8,91 persen, dan Kufpec Indonesia SES BV sebesar 5 persen. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...