Tanpa Migas, Indonesia Kehilangan Investasi Hingga Rp 300 Triliun

Anggita Rezki Amelia
26 April 2017, 19:56
Migas
Dok. Chevron

Rasio kemampuan cadangan produksi juga sekitar 12 tahun. Angka itu hanya sekitar 0,2 persen terhadap cadangan minyak dunia.  "Jadi cadangan cuma sebagian kecil," kata dia. 

Sementara kemampuan cadangan terbukti gas sebesar 100,30 triliun kaki kubik (tcf), rasio kemampuan cadangan produksi sekitar 37,8 tahun. Adapun kemampuan cadangan sekitar 1,52 persen terhadap cadangan gas dunia. 

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) Wargono Soenarko mengatakan saat ini industri jasa penunjang seperti pengeboran juga sudah menurun. Penyebabnya adalah rendahnya harga minyak dunia. (Baca: Iklim Investasi Migas: Peringkat Indonesia Terendah)

Sebagai gambaran, saat harga minyak mencapai US$114 per barel, anggota APMI bisa mencapai 380 perusahaan. Kini tinggal 380 perusahaan.

Jika terus berlanjut maka industri ini bisa lenyap. Padahal industri ini memiliki efek berganda besar. Satu pengeboran sumur migas di darat  yang menggunakan satu rig saja membutuhkan 80-100 orang.  "Bayangkan kalau tidak ada migas, tidak ada efek berantai seperti itu," kata dia. 

Sementara menurut Anggota Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Tutuka Ariadji, pemerintah sulit menjalankan perekonomian tanpa adanya industri migas. Contohnya proyek listrik 35 GW berbahan bakar minyak atau gas. "Bagaimana program listrik bisa tercapai kalau migas tidak ada?" kata dia. 

(Baca: Gonta-Ganti Menteri ESDM Turut Pengaruhi Investasi Hulu Migas)

Tutuka meminta pemerintah segera mengambil tindakan untuk pemanfaatan sumber gas yang hingga kini belum juga berproduksi, khususnya di kawasan timur Indonesia seperti Blok Masela dan Blok Kasuri. Potensi gas dari kedua blok itu dinilainya dapat membuat kawasan Indonesia bagian timur bisa makmur dengan adanya sumber pasokan gas untuk menyokong pembangunan industri di sekitar blok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...