Impor Pertamax Naik 4 Kali Lipat Tahun Lalu, Premium Turun

Miftah Ardhian
7 April 2017, 22:00
bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

Penurunan impor Premium sudah terjadi sejak 2014. Di tahun itu, realisasi impor Premium turun menjadi 115,3 juta barel dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 115,7 juta barel. Kemudian turun lagi di tahun 2015 dengan realisasi impor sebesar 102,6 juta barel.

Selain Premium, produk Solar juga diprediksi menurun. Dalam RKAP 2017, Pertamina  tidak akan mengimpor produk tersebut. Realisasi impor mulai tahun 2013-2016 pun terus mengalami penurunan, berturut-turut sebesar 40 juta barel, 35 juta barel, 16 juta barel, dan 6 juta barel.

Sementara untuk minyak mentah pada tahun ini, Pertamina berencana mengimpor sebanyak 155,39 juta barel. Sebenarnya, angka impor minyak mentah murni yang akan dilakukan 140 juta barel. Perinciannya, dari ALC 39 juta barel, African 10 juta barel, Asian 60 juta barel, Mediteranian 32 juta barel. Sementara, sisanya sekitar 15 juta barel berasal dari minyak milik Pertamina yang ada di luar negeri.

Tidak hanya impor, Pertamina juga akan mengolah minyak mentah yang berasal dari dalam negeri sebesar 181 ,35 juta barel. Minyak mentah dari domestik dan luar negeri tersebut diolah menjadi Premium sebanyak 51,78 juta barel, Pertamax 35,95 juta barel, Pertalite 2,53 juta barel, Solar 141,18 juta barel, Avtur 22,13 juta barel, dan elpiji 1,13 juta metric ton.

(Baca: Hasil Uji Coba Minyak Iran di Kilang Cilacap Dirilis Pekan Depan)

"Semuanya masuk kilang Pertamina dan kami proses. Kalau ada crude yang tidak bisa masuk kilang terpaksa dijual," ujar Daniel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...