Jokowi Ancam Bawa Masalah Pembangkit Mangkrak ke KPK

Safrezi Fitra
2 November 2016, 08:00
Jokowi
Laily Rachev | Biro Pers Sekretariat Presiden

Hingga saat ini Presiden Jokowi belum mendapatkan kepastian, apa yang akan dilakukan pada proyek tersebut. Dia pun meminta Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menjelaskan penyelesaian proyek tersebut. Jika tidak ada kepastian penyelesaian, Jokowi mengancam akan membawa masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Karena dana yang dikeluarkan juga sangat besar sekali. Saya tolong nanti diberitahukan ke saya, totalnya berapa, karena ini sudah menyangkut angka yang triliunan, dan ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus,” kata Jokowi. 

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pembangunan proyek listrik 35 GW masih sesuai target. Hingga Oktober 2016, realisasi proyek kelistrikan ini sudah mencapai sekitar 41 persen. Dia menyebutkan ada beberapa proyek yang sudah bisa dilakukan pembebasan lahan dan masuk tahap pra konstruksi, meski belum ada kepastian pembiayaan (financial close). 

“Sebagian rencana sudah jalan karena tidak perlu financial close,” ujarnya usai ratas. (Baca: Pemerintah Jamin Pendanaan dan Kelayakan Proyek Pembangkit 35 GW

Terkait dengan 34 proyek pembangkit yang mangkrak, Sofyan menjelaskan bahwa ada 12 proyek yang diberhentikan. Alasannya ada sebagian proyek yang belum jalan dan sebagian lainnya tidak layak dilanjutkan. Ada dua cara yang akan dilakukan PLN untuk menggantikan 12 proyek tersebut. Caranya dengan menarik transmisi atau menggantinya dengan membangun pembangkit lain di sekitar wilayah proyek pembangkit yang dihentikan.

Selain itu masih ada 12 proyek lain yang akan dilanjutkan pembangunannya. Sementara 10 proyek lainnya masih dalam tahap negosiasi, karena perlu ada perhitungan ulang yang lebih detail. (Baca: Cerita Jokowi Soal Proyek PLTU Batang)

Selain Sofyan, ratas ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, serta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Kemudian Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala BPKP Ardan Adiperdana.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...