Kontrak Kilang Tuban Diteken, Pertamina: 6 Alasan Pilih Rosneft

Miftah Ardhian
27 Mei 2016, 11:50
Pertamina - Rosneft
Katadata
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina dan Rosneft dalam pembangunan proyek Kilang Tuban

Dwi mengatakan setelah dimulai tahap ground breaking pada 2018, kilang ini diharapkan beroperasi tiga tahun kemudian. “Sumber crude dalam agreement, kami sepakat bahwa dari kebutuhan tersebut 45 persen sudah dijanjikan oleh Rosneft dan 55 persen Pertamina masih memiliki kesempatan untuk memilih yang terbaik. Untuk yang dari Rosneft pun yang 45 persen, juga akan menunggu pricing terbaik,” kata Dwi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis malam, 26 Mei 2016.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi menjelaskan secara lebih rinci daya tampung kilang tersebut. “Kapasitas 300 ribu barel per hari. Untuk gasoline kira-kira 45 persen,” kata Hardadi. “Untuk diesel 30-35 persen. Sekitar 20 persen untuk petrochemical.” 

Vice-President for Refining Petrochemicals, Commerce and Logistics Rosneft Didier Casimiro
 

Sementara itu, Vice-President for Refining Petrochemicals, Commerce and Logistics Rosneft Didier Casimiro mengatakan kerja sama yang diintegrasikan dengan industri pertokimia akan memberikan efek berganda yang sangat besar. Oleh karena itu, Rosneft berharap kemitraan ini dapat memberikan keuntungan untuk Rosneft dan Pertamina, juga kepada Indonesia dan Rusia. “Kami sudah komitmen dengan Presiden Joko Widodo akan menyelesaikan pembangunan ini tahun 2021,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat kerja sama tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih berkualitas. Alasannya, pembangunan kilang Tuban ini akan terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Kerja sama ini juga akan menumbuhkan berbagai kelompok industri yang bisa menikmati produk Kilang Tuban.

Menurutnya, Indonesia perlu memperbanyak Investasi yang menghasilkan industri dasar sehingga dapat menjadi sumber peningkatan ekonomi. “Semua tentu mengerti mengapa saya katakan kerja sama ini sungguh penting,” ujar Darmin. Dia juga berharap kilang baru dapat menyelesaikan masalah dasar yang kerap ditemui yaitu peningkatan cadangan energi dalam memenuhi kebutuhan domestik.

Seperti diberitakan Katadata sebelumnya, teka-teki mengenai mitra Pertamina di proyek Kilang Tuban terungkap setelah Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan dari CEO Rosneft Igor Sechin. Pertemuan ini berlangsung di Hotel Radison Blu, Sochi, Rusia, Jumat, 20 Mei 2016. (Baca: Investor Asal Arab dan Rusia Berebut Garap Proyek Kilang Tuban).

Dalam pertemuan ini Jokowi didampingi beberapa menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pun hadir dalam pertemuan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...