Capai Target Lifting 2016, SKK Migas Bertumpu pada Blok Cepu

Anggita Rezki Amelia
19 Mei 2016, 15:39
Blok Cepu
Katadata

Selain Pertamina EP, kinerja produksi Blok Rokan yang dikelola Chevron Indonesia juga terganggu. Hal ini disebabkan ada beberapa proyek di blok migas tersebut yang tertunda pengerjaannya. Hal ini berpengaruh pada total produksi minyak Chevron di dalam negeri. (Baca: Exxon Ajukan Pengembangan Lapangan Kedung Keris di Blok Cepu)

Dari catatan SKK Migas, selama periode Januari hingga April 2016, SKK Migas baru menyetujui 18 pengembangan lapangan (Plan of Development) di beberapa wilayah kerja migas. Sekitar 13 diantaranya berada di lapangan yang masuk dalam program pengembangan lapangan di Blok Rokan. 

Jenis pengembangan lapangan di Blok Rokan berupa Plan of Further Development (POFD). Yaitu pengembangan lanjutan suatu lapangan yang sudah pernah berproduksi pada struktur yang sama. Dalam pengembangan ini, semua kegiatan pembangunan fasilitas produksi dan pemboran dalam POD yang sudah disetujui dan telah dilaksanakan.

Lapangan-lapangan tersebut adalah Minas Phase-2 dan Phase 3, Candi, Pematang, Pungut, Pager, Ubi, Benar, Kokoh, Pinang, Puncak, Kotabatak Phase 3, dan Menggala North. SKK Migas memperkirakan proyek-proyek pengembangan lapangan tersebut baru bisa mulai beroperasi antara tahun 2016 hingga 2020. (Baca: Lifting Minyak Tujuh Kontraktor Lebih Rendah dari Target 2016)

Menurut Taslim, kinerja lifting tahun ini juga dipengaruhi hal teknis seperti proses pemberhentian sementara operasional lapangan minyak yang ada (shut down). Proses ini bisa memakan waktu satu hingga dua minggu, sebelum kembali beroperasi. Dia memperkirakan proses shut down akan terjadi pada beberapa blok migas lain dalam beberapa bulan ke depan.

Dari data SKK Migas, sampai 14 Mei 2016 lalu, realisasi lifting minyak nasional sudah mencapai 781 ribu barel per hari. Pencapaian tersebut lebih rendah dari target APBN tahun ini sebesar 830 ribu barel per hari dan target Work and Program Budgetting (WP&B) sebesar 827 ribu.

Meski saat ini realisasi lifting masih rendah, SKK Migas optimistis dalam beberapa bulan ke depan akan bisa mencapai target. Pencapaian ini seiring dengan selesainya proses shut down. Jika tidak bisa mencapai target APBN, kata Taslim, SKK Migas akan tetap mengupayakan lifting minyak bisa mencapai target WP&B. (Baca: Kinerja Kontraktor Membaik, Lifting Minyak Telah Lewati Target)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...