Indonesia Tidak Layak Jadi Anggota OPEC

Safrezi Fitra
8 Mei 2015, 14:41
Katadata
KATADATA

Kemudian sejak 2006 hingga 2011, penurunan rata-rata produksi minyak mentah nasional sebesar 2 persen sampai 3 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan laju konsumsi minyak di dalam negeri yang rata-rata tumbuh sebesar 5,8 persen.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan keinginannya agar Indonesia kembali aktif di OPEC. Alasannya, Indonesia bisa lebih mudah mengikuti dinamika dalam industri migas, jika bergabung di organisasi tersebut. Dengan demikian Indonesia akan semakin mudah mendapatkan minyak untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Keinginan untuk kembali masuk dalam keanggotaan organisasi penghasil minyak ini akan disampaikan pemerintah dalam pertemuan OPEC yang berlangsung pada 3 dan 4 Juni mendatang. Meski tidak langsung menjadi anggota, Indonesia paling tidak bisa menjadi negara peninjau terlebih dulu.

Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Bidang Pengendalian Perencanaan SKK Migas yang juga Analisis Kebijakan Fiskal OPEC Benny Lubiantara, mengatakan Indonesia sangat sulit bergabung dengan OPEC. Untuk menjadi negara peninjau pun syaratnya harus net exporter.

Alasan untuk mendapatkan minyak lebih mudah pun tidak tepat. Menurut dia untuk mendapatkan minyak tidak harus menjadi OPEC. Menurut dia hal itu bisa didapatkan dengan meningkatkan hubungan bilateral  dengan negara-negara penghasil minyak.

"Malaysia tidak pernah jadi anggota OPEC, tapi bisa mendapatkan minyak dengan mudah karena interaksi dengan negara penghasil minyak berjalan baik," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...