Pemerintah Dinilai Tak Punya Terobosan untuk Tarik Investasi Migas

Image title
24 Juni 2020, 11:55
investasi, migas, insentif fiskal, pemerintah, pertamina
Katadata
Ilustrasi, kegiatan hulu migas lepas pantai. Pemerintah dinilai tak berupaya untuk menarik investasi migas. Padahal cadangan dan produksi migas terus turun sejak 20 tahun lalu.

"Mindset harus diubah, minyak bukan pendapatan negara, minyak itu dipakai untuk pertumbuhan (ndustri) itu sendiri," ujarnya.

Apalagi sektor migas di Indonesia dalam kondisi darurat investasi. Tanpa investasi yang agresif, ketahanan energi nasional tak tercapai. Selain itu, sektor migas bakal menjadi beban bagi perekonomian negara karena impor minyak yang meningkat.

Di sisi lain, Mantan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Andang Bakhtiar menilai pemerintah perlu menggenjot penguatan ketahanan energi. Salah satunya dengan mengubah ketentuan kontrak bagi hasil yang lebih menarik seperti research contract untuk proyek migas nonkonvensional.

Selain itu, penggunaan dana Komitmen Kerja Pasti (KKP) eksplorasi harus lebih efektif. "Dana komitmen itu harus terus menerus, ini penting," ujar Andang.

Lebih lanjut, Andang menilai sektor migas masih ada harapan. Namun, diperlukan upaya-upaya keras guna menarik investor kelas kakap untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

Hal ini mengingat kebanyakan dari perusahaan migas kelas dunia lebih memilih negara lain guna tujuan investasi. "Banyak siasat yang harus dilakukan. Masih menarik asalkan kita bikin tertarik," ujarnya.

Menurut dia ketentuan fiskal di negara-negara Afrika dan Amerika Latin lebih menarik bagi investor karena pemerintahnya tidak mengambil keuntungan di awal. Selain itu, banyak cadangan migas di wilayah tersebut.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...