SKK Migas Persilakan Pertamina Ikut Tender Hak Partisipasi Blok Masela

Image title
24 Agustus 2020, 18:15
SKK Migas, Dwi Soetjipto, blok masela, shell
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut pemerintah kecewa dengan keputusan Shell yang memilih hengkang dari proyek Blok Masela.

Meski kecewa,  pemerintah meminta Shell agar secepatnya merampungkan proses divestasi Blok Masela agar rencana operasi proyek ini terus tetap berjalan. Apalagi, lapangan gas ini direncanakan dapat beroperasi pada 2027 mendatang. "Jadi sesungguhnya kami sudah panggil mereka dan tanya. Kami juga sudah sampaikan tekanan untuk diselesaikan,"  katanya

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma menilai, Pertamina seharusnya dapat mengajukan perpindahan kepemilikan sahamnya di Blok Selaru ke Masela.  "Opsi kedua, saham Shell dibeli Pertamina," katanya. 

Inpex Corporation saat ini telah bersinergi dengan Pertamina untuk menggarap blok Babar Selaru, Maluku. Perusahaan gas asal Jepang telah memberikan 15% hak partisipasi alias participating interest kepada Pertamina.

Mundurnya Shell dalam pengembangan Blok Masela akan berdampak besar terhadap penyelesaian proyek. Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai rencana Shell keluar dari Blok Masela bakal menambah kompleksitas pengembangan blok migas tersebut.

Apalagi Inpex belum mendapatkan pembeli gas Blok Masela. "Siapa pembeli gas dari hasil produksi Blok Masela ini juga belum jelas," ujar Pri.

Selain itu, Pri menilai, kondisi pasar LNG global dalam lima tahun ke depan juga bakal over supply. Di sisi lain, penyerapan gas diproyeksi rendah. Sehingga biaya dan keekonomian untuk mengembangkan Blok Masela sulit dicapai.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...