Rumitnya Membangun Pipa Gas Cirebon - Semarang

Image title
24 September 2020, 15:40
pipa gas cirebon-semarang, cisem, pgn, rekayasa industri, rekind, pgn, pipa gas trans jawa
123RF.com/Ruslan Bikmurzin

Pada saat melakukan peletakan batu pertama pada Februari lalu, direktur utama Rekind ketika itu Yanuar Budinorman mengatakan perusahaan tetap berkomitmen merealisasikan proyek tersebut. Jangka waktu pembangunannya adalah 24 bulan sehingga target operasionalnya pada 2022. "Mengingat penting dan strategisnya proyek ini, kami berkomitmen untuk bisa menyelesaikannya sesuai waktu yang disepakati," ujarnya.

Rekind ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas Nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006. Spesifikasi pipa gasnya berdiameter 28 inchi, panjang 255 kilometer, dan kapasitas desain 350-500 MMSCFD.

Untuk nilai investasi sebesar US$ 169,41 juta dengan toll-fee US$ 0,36 per juta British Termal Unit (MMBTU). Tarif itu lebih efisien karena mendekati toll-fee tertimbang nasional sebesar 0,353 USD / MSCF.

Butuh Intervensi Pusat dan Daerah

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal Husin berpendapat pemerintah daerah dan pusat harus segera turun tangan menyelesaikan masalah ini. "Perusahaan mana yang mau rugi, walaupun ini anak perusahaan BUMN," ujarnya.

Pembangunan infrastruktur gas tersebut sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya Jawa Tengah. "Ini juga sebuah bisnis bagi pengembang atau investor, jadi harus menguntungkan," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Agustus lalu telah mendesak agar pipa gas Cisem segera dikerjakan pada pertengahan September 2020. Proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan pesisir utara Jawa.

Anggota Komisi VII Ridwan Hisjam pun meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif segera turun tangan untuk menegur anak usaha Rekind. "Ini harus segera karena seperti telur dan ayam, menunggu shipper, demand, dan offtaker-nya harus pasti,” ujar Ridwan.

Menanggapi hal itu, Arifin mengatakan tengah melakukan kajian dalam proses pembangunan proyek pipa gas Cirebon-Semarang. Untuk pasokan gasnya akan berasal dari Jawa Timur. "Ini masih dalam kajian. Bukan hanya Cirebon-Semarang tapi Belawan-Dumai (Sumatera) sedang dalam persiapan," katanya.

pipa gas Pertamina
Ilustrasi jaringan pipa gas. (Arief Kamaludin|KATADATA)

Cadangan Gas Terus Turun

Sejalan dengan pembangunan infrastruktur, pemerintah juga menambah pasokan gas domestik. Salah satu langkah yang bakal ditempuh adalah menghentikan ekspor gas ke Singapura. Kontrak perjanjian jual belinya atau PJBG berakhir pada 2023. “Gas masih banyak di Sumatera. Suplai ke Singapura akan kami tarik ke dalam negeri,” kata Menteri Arifin beberapa waktu lalu.

Gas itu akan mengalir melalui pipa Duri-Dumai ke seluruh Sumatera. Pengalirannya kemudian berlanjut ke seluruh Pulau Jawa.

Rencana ini mendapat dukungan penuh dari BPH Migas. Keputusan ini dapat meningkatkan nilai tambah produksi gas dan mengurangi defisit neraca dagang. “Gas yang mura kita ekspor, bahan bakar minyak (BBM) mahal kita impor. Di mana akal sehatnya?” kata Kepala BPH MIgas M Fanshurullah Asa.

Cadangan gas Indonesia saat ini cenderung mengalami penurunan. Pada akhir 2018, jumlah cadangan terbuktinya 96,06 triliun kaki kubik (TCF). Angkanya turun 10,5% dibandingkan pada 2009. Untuk cadangan potensialnya sebesar 39,49 TCF, turun 24,5%, seperti terlihat pada grafik Databoks berikut ini.

Penurunan ini terjadi karena minimnya kegiatan eksplorasi migas. Pemerintah berusaha menahan berkurangnya cadangan dengan mengupayakan eksplorasi dengan para kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS.

Permintaan gas tahun ini diperkirakan mencapai 3.424 MMSCFD. Industri merupakan konsumen terbesar. Porsinya mencapai 33%. Lalu, di bawahnya adalah pembangkit listrik.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...