PLN Disjaya Targetkan Konsumsi Listrik Tumbuh 2,5% Tahun Ini
Perusahaan juga bakal membujuk konsumen yang menggunakan pembangkit listrik mandiri, untuk beralih ke PLN. "Kami juga melakukan upaya di luar listrik, melalui anak usaha juga berjualan layanan internet bernama StroomNet," kata Doddy.
Untuk kebutuhan investasi, tahun ini PLN Disjaya menganggarkan Rp 1 triliun. Mayoritas dana itu unutk pemeliharaan jaringan listrik dan gardu induk.
Sisanya, akan dicadangkan untuk melayani pelanggan yang ingin melakukan sambungan baru. "Misalnya, gedung, mal, atau kawasan industri perlu melakukan penyambungan listrik dari gardu terdekat, serta penyediaan trafo," ujarnya.
Target Investasi PLN Pusat
Sebelumnya, PLN pusat menyatakan bakal menyiapkan investasi sebesar Rp 78,9 triliun di 2021. Investasi tersebut untuk pembangunan pembangkit listrik, transmisi, dan gardu induk. Harapannya, realisasi investasi dapat meningkat dibandingkan tahun lalu yang terdampak pandemi Covid-19.
Tercatat, investasi PLN di 2020 hanya mencapai Rp 73 triliun. Head of Strategic Procurement Planning Division PLN Anang Yahmadi mengatakan perusahaan akan meningkatkan capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) agar sesuai target. "Lebih susah di pembangkit,” katanya.
Peningkatan pemakaian produk lokal potensi terbesarnya ada pada pembangkit bertenaga air (PLTA) dan mikro hidro (PLTMH). “Komponen dalam negerinya banyak,” ujar Anang.
PLN juga akan meningkatkan TKDN di komponen transmisi dan distribusi karena banyak diproduksi dalam negeri. "Kami targetkan peningkatan TKDN naik 2% per tahun," kata dia.