Permintaan BBM Meningkat Seiring Pelonggaran PPKM

Dimas Jarot Bayu
17 Oktober 2021, 10:31
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020).
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020).

Pertamina Patra Niaga juga memastikan kecukupan dan distribusi solar subsidi, mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan pemantauan penyaluran dengan sistem digitalisasi dan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC). Saat ini, Pertamina Patra Niaga terus melakukan penghitungan proyeksi kebutuhan solar subsidi untuk memastikan suplai dapat memenuhi peningkatan permintaan yang terjadi.

"Adapun untuk stok dan penyaluran BBM non-subsidi, seperti Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax, dan Pertalite, Pertamina pastikan dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata dia.

Pertamina Patra Niaga pun berkomitmen menyalurkan solar subsidi tepat sasaran sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Jika lembaga penyalur atau SPBU terindikasi dan terbukti melakukan penyelewengan, Irto menilai pihaknya tidak segan memberikan sanksi tegas.

Hingga Oktober 2021, sudah 91 SPBU di seluruh Indonesia yang telah mendapat sanksi berupa penghentian suplai atau penutupan sementara dan penggantian selisih harga jual solar subsidi karena melakukan penyaluran tak sesuai aturan. "Penyelewengan yang dilakukan, misalnya traksaksi tidak wajar, pengisian jerigen tanpa surat rekomendasi, dan pengisian ke kendaraan modifikasi,” katanya.

Pertamina sebelumnya menyampaikan, konsumsi BBM telah tertekan akibat pandemi Covid-19. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut penurunan permintaan pada tahun lalu mencapai 25% dibandingkan kondisi normal.

Kondisi itu berdampak pada sisi permintaan dan pasokan. “Ini penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Nicke beberapa waktu lalu.

Penurunan konsumsi BBM bahkan mencapai 50% pada saat sejumlah kota besar di Indonesia melaksanakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB pada 2020. Secara nasional, konsumsi berkurang 25%.

Untuk tahun ini, Nicke menyebut, akan terjadi peningkatan permintaan sekitar 10% sampai 12% dibandingkan 2020. Namun, secara jumlah angkanya masih lebih rendah dibandingkan 2019 dan sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...