Merunut Alasan di Balik Pencopotan Orias Petrus Moedak dari MIND ID

Image title
1 November 2021, 13:02
orias petrus moedak, mind id, kementerian bumn, bumn, erick thohir
Kementerian BUMN
Orias Petrus Moedak (kiri) ketika baru ditunjuk sebagai Direktur Utama MIND ID oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Langkah Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Orias Petrus Moedak dari kursi Direktur Utama MIND ID cukup mengejutkan. Terlebih pencopotan dilakukan ketika holding BUMN tambang ini meraih kinerja keuangan yang ciamik pada kuartal III tahun ini.

Orias diberhentikan dari posisi Direktur Utama melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) MIND ID pada Jumat (29/10), kemudian digantikan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso. Sebelum berlabuh di Semen Indonesia, Hendi juga pernah berkiprah di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mulai 2007 hingga 2017.

Orias Dicopot Karena Terlalu Bersih dan Lurus?

Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman menilai penggantian Direktur MIND ID lantaran Orias tidak mempunyai kepentingan politik dan mengakomodasi kelompok tertentu. Sehingga dia meyakini sosok Orias sangat bersih dari kepentingan apapun.

"Orang ini, orang bersih. Dia nggak suka akomodir kepentingan orang. Itu mungkin yang jadi masalah. Menurut dia, kalau proyek ini gak ekonomis gak mungkin dia terima," kata Ferdy kepada Katadata.co.id, Senin (1/11).

Apalagi BUMN selalu bersentuhan dan memiliki risiko yang cukup besar terhadap kepentingan politik. Sehingga penggantian Orias menandakan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap posisi direksi tidak berlandaskan basis kinerja.

Pasalnya, Orias sendiri mempunyai integritas yang tinggi dan pemikiran yang berorientasi bisnis. Hal ini bisa dipertanggungjawabkan dengan laba MIND ID di kuartal III 2021 yang mencapai Rp 9,8 triliun, membalikkan kerugian yang diderita pada periode yang sama sebelumnya.

"Seharusnya basis kinerja itu yang harus dipertahankan oleh pemegang saham. Ini gak ada angin gak ada api tiba-tiba langsung RUPS dan diganti," katanya. Simak databoks berikut:

Dengan segudang pekerjaan rumah yang menanti seperti proyek hilirisasi, smelter hingga baterai, dia ragu direksi baru mampu menuntaskan apa yang sudah ditinggalkan oleh direksi lama. Apalagi dengan sosok Hendi yang sebelumnya menurut dia penuh kontroversi dalam memimpin PGN beberapa tahun lalu.

Kejaksaan Agung sempat mencekal Hendi bepergian ke luar negeri selama enam bulan pada 2016 karena diduga melakukan korupsi pengadaan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di Lampung. Meski begitu, sampai saat ini kasus ini masih belum jelas dan Hendi tak pernah ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu Ferdy menilai secara kapasitas bisnis Hendi cukup mumpuni dalam memimpin perusahaan cukup bagus. "Hendi mungkin punya perhitungan bisnis bagus sama dengan Orias tetapi kelebihan Orias dia orang bersih gak bisa akomodir kepentingan orang," katanya.

Ia pun khawatir MIND ID yang memiliki dana CSR cukup besar menjadi sapi perah politisi. Mengingat gelaran pilpres 2024 mulai dekat. "Yang begitu-begitu merusak BUMN kita. Itu yang membuat saya tidak setuju dengan Erick Thohir dia menggeser direksi yang menurut saya mutiara," katanya.

Sementara, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai Kementerian BUMN mempunyai pandangan lain terkait dengan rencana kerja MIND ID ke depan. Sebagai holding, dengan adanya perombakan ini diharapkan akselerasi dari MIND ID akan semakin cepat dan terus bertransformasi.

Terutama dengan memanfaatkan digitalisasi, serta lebih adaptif lagi dengan perubahan teknologi. Sebagai holding, adapun tantangan ke depan akan semakin berat terkait dengan hilirisasi di sektor minerba ini.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...