Nasib Lima Perusahaan Tambang Menggantung Pascaputusan MK
"Artinya, apakah izin KK dan PKP2B dari sebuah perusahaan dapat diperpanjang atau tidak, yang menentukan adalah performa dan rekam jejak dari perusahaan tersebut selama beroperasi," katanya.
Bila perusahaan tersebut mempunyai rekam jejak yang bagus, pemerintah tidak punya alasan untuk tidak memperpanjang izin KK dan PKP2B. Sebaliknya, jika rekam jejaknya buruk, pemerintah sudah sepatutnya tidak memberikan izin perpanjangan.
Karena itu menurut Rizal, yang perlu ditekankan justru adalah proses evaluasi dan penilaian atas kinerja KK dan PKP2B yang akan diperpanjang kontraknya. Pemerintah harus membuat standar dan ukuran berdasarkan beberapa variabel.
Sebagai contoh terkait jumlah cadangan, umur tambang, kapasitas produksi, pelaksanaan good mining practice, pengelolaan lingkungan, dan reklamasi. Kemudian mengenai program pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, kontribusi keuangan negara dan daerah serta pemenuhan kewajiban-kewajiban lainnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai putusan MK tersebut tidak menghilangkan hak perusahaan pemegang PKP2B untuk mendapatkan perpanjangan kontrak. Dia optimistis anggotanya akan mendapatkan kontrak baru. "Mengingat perusahaan-perusahaan anggota kami melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan di kontrak," kata dia.
Selain itu, kontribusi perusahaan baik terhadap perekonomian nasional regional serta kontribusi terhadap ketahanan energi juga cukup signifikan. Sehingga hal itu seharusnya menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai kata "dijamin perpanjangan" diganti menjadi "dapat diperpanjang" bagi Pemegang KK dan PKP2B seharusnya bukan menjadi soal. Mengingat PKP2B yang akan habis masa kontraknya merupakan kumpulan perusahaan tambang raksasa.
Sehingga ia optimistis perusahaan tambang yang akan berakhir masa kontraknya akan mendapatkan izin perpanjangan. "Karena ini kan perusahaan yang padat karya terkait masalah karyawan belum lagi terkait reklamasinya. Ini masih banyak hal yang jadi pertimbangan saya kira ini adalah proses," ujarnya.
Di samping itu, Mamit menilai putusan MK ini sebenarnya juga dapat menjadi peluang bagi BUMN tambang pelat merah untuk terlibat dalam pengelolaan wilayah tambang bekas pemegang KK dan PKP2B. Hal tersebut tinggal tergantung BUMN memberikan penawaran terbaik.
Sementara, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin belum merespon pesan Katadata.co.id saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan dari kontrak tambang batu bara lima perusahan yang akan berakhir.