SKK Migas: Pengeboran Lambat karena Jumlah Rig Minim

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Maret 2022, 14:23
migas, pengeboran, skk migas
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Guna mengatasi hal tersebut, Surya mengatakan SKK Migas harus menyiapkan standby rig yang difungsikan untuk mengoptimalkan pengeboran sumur saat rig utama tidak bisa melakukan pengeboran.

Hal tersebut dirasa penting untuk untuk memanfaatkan momentum harga minyak yang tinggi dan mengejar target produksi 1 juta barel per hari (bph) minyak pada 2030. “Rig yang selalu siaga ini akan mengoptimalisasikan sumur yang tidak bisa dikerjakan oleh rig yang seharusnya,” kata Surya.

Pada kesempatan tersebut, Surya mengatakan kebutuhan rig untuk kegiatan pengeboran pengembangan di tahun 2022 seharunya ada 101. Akan tetapi, hingga bulan Maret ini jumlah rig yang tersedia hanya 76. Dari 76 rig yang tersedia, ujar Surya, hanya ada 34 rig yang bisa digunakan.

“Ini lagi proses (pengadaan) 25 rig. Ini masih kekurangan, dalam proses tender. 75 ini yang sudah memiliki status kontrak walau kita saat ini masih memakai 34 rig,” ujarnya.

Untuk mengejar produksi minyak 1 juta bph pada 2030, SKK Migas memasang target untuk meningkatkan suplai rig dari tahun ke tahun. Mulai 2025, jumlah rig onshore ditargetkan berjumlah 151 dan 30 rig offshore. Jumlah tersebut akan dipertahankan hingga 2030.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...