Megaproyek 35 GW, Sumber Masalah Kelebihan Pasokan Listrik PLN 6 GW

Happy Fajrian
28 September 2022, 17:59
listrik, pln, 35.000 mw, kelebihan pasokan
PLN
Proyek pembangkit listrik 35.000 MW menjadi penyebab kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN yang membebani keuangannya.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan PLTGU berkapasitas 1.760 MW ini dikerjakan oleh PT Jawa Satu Power (JSP). JSP sendiri merupakan perusahaan konsorsium PPI, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham oleh PT Pertamina Power Indonesia (PPI), 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%.

PROGRES PROYEK PEMBANGUNAN PLTGU JAWA 1
PROGRES PROYEK PEMBANGUNAN PLTGU JAWA 1 (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Sekretaris Perusahaan JSP, Rangga Irzad Harnindya mengatakan, konstruksi proyek PLTGU Jawa 1 sudah mencapai di atas 95% dari Desember 2021 lalu. Di sisi lain, tahapan commissioning juga sudah dimulai sejak tahun lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.

Kelebihan Pasokan Listrik PLN Capai 5 GW

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan tahun ini akan ada tambahan pasokan listrik sebesar 6 GW di Jawa dari proyek 35 GW. Sementara tambahan permintaan listrik diperkirakan hanya mencapai 800 MW. Artinya ada kelebihan pasokan listrik sekitar 5 GW.

“PLN saat ini mengalami oversupply yang luar biasa. Akan ada gap (jarak) yang besar mencapai 5 GW antara supply listrik dan demand (permintaan),” ujarnya, Rabu (23/2).

Dia menambahkan bahwa masalah kondisi kelebihan pasokan ini akan semakin memburuk seiring pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) yang akan menambah suplai listrik jika permintaan listrik tidak ada.

Darmawan mencontohkan, salah satu potensi listrik yang sangat besar di Memberamo yang mencapai 23 GW. Menurutnya ini merupakan tantangan besar karena potensi besar tersebut tidak diimbangi dengan permintaan energi yang sama besarnya.

“Ini menjadi tantangan luar biasa di mana source of energy dengan demand of energy tidak nyambung. Bagaimana menyambungkannya tentu kita harus membangun energy storage system yang mampu mentransmisikan energi ini dalam jarak jauh dan masih ekonomis,” ujarnya.

Untuk mengatasi oversupply, PLN telah berupaya melakukan renegosiasi jadwal operasional komersial (commercial operational date/COD) sejumlah proyek pembangkit listrik dengan perusahaan listrik swasta alias independent power producer (IPP).

Renegosiasi jadwal COD pembangkit listrik itu mendorong efisiensi pada PLN sebesar Rp 37 triliun pada 2021. "Kami sudah melakukan renegosiasi kontrak di tengah konsumsi listrik yang menurun dan pasokan listrik yang berlebih. Kami mampu kapitalisasi sekitar Rp 37 triliun pengurangan beban take or pay," kata Darmawan.

Sebelumnya ia juga mengatakan bahwa penundaan jadwal COD sejumlah proyek pembangkit listrik dilakukan karena PLN mengalami kelebihan pasokan listrik. Oleh karena itu, opsi renegosiasi kontrak dengan pengembang listrik swasta akan terus dilanjutkan.

Untuk meningkatkan konsumsi listrik pemerintah sempat mendorong program konversi kompor elpiji menjadi kompor listrik induksi, yang pada akhirnya dibatalkan, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas kementerian dan lembaga negara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...