Harga Minyak Diramal Kembali US$ 100/Barel Jika Permintaan Cina Pulih

Happy Fajrian
9 Februari 2023, 19:00
harga minyak, cina
Katadata / Trion Julianto
Kunjungan SKK Migas ke Tempat Pemisahan Minyak CGS PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau (31/12/2022).

Meski ada risiko pengetatan pasokan di masa depan, Javan mendukung keputusan OPEC+ pada Oktober 2022 untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari (bph) atau sekitar 2% dari permintaan dunia, mulai November 2022 hingga akhir tahun 2023 untuk menopang pasar.

“Saya pikir OPEC sudah bergerak ke arah yang benar. Kenapa OPEC melakukannya (pemangkasan produksi), karena ketika itu prospek permintaan tidak terlalu optimistis,” kata dia.

Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais juga membela keputusan untuk memangkas target produksi sebesar 2 juta bph hingga akhir 2023. Menurutnya langkah tersebut telah membantu menstabilkan pasar minyak dunia.

Iran merupakan anggota OPEC meskipun saat ini ekspor minyaknya tengah terkena sanksi dari Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk meredam program nuklir negara tersebut.

Harga minyak terpantau dalam tren positif dalam sepekan terakhir. Harga minyak acuan global, Brent, naik dari level US$ 79,94 per barel pada Jumat (3/2) menjadi US$ 85,45 per barel pada Kamis (9/2).

Sama halnya dengan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), yang naik dari US$ 73,39 per barel menjadi US$ 78,71 per barel pada periode yang sama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...