Harga Bahan Bakar Turun, Pakar: Tak Ada Alasan Naikkan Tarif Listrik

Muhamad Fajar Riyandanu
15 Maret 2023, 20:02
tarif listrik
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Seorang petugas memeriksa box panel listrik di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2023).

"Meski rupiah melemah dan ICP dan HBA menggunakan dolar, tapi itu tidak terlalu signifikan dibandingkan turunnya harga bahan bakar," ujar Daymas.

Sebelumnya, Kementerian ESDM tengah merumuskan hitung-hitungan penyesuaian tarif listrik untuk periode bulan April hingga Juni 2023. Penyesuaian tarif listrik rutin dilaksanakan tiap tiga bulan sekali.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Parada Hutajulu, mengatakan angka penyesuaian tarif listrik dalam diumumkan dalam waktu dekat.

Adapun penyesuaian tarif listrik ini masih dalam tahap pembahasan di lingkup Kementerian ESDM. "Tunggu saja pengumuman resminya," kata Jisman saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (14/3).

Pemerintah memutuskan untuk mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama tahun 2023. Penetapan tarif listrik ini merupakan langkah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi setelah meredanya Pandemi Covid-19.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pemerintah tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan rumah tangga 450-900 Volt Ampere (VA). Dia juga menyampaikan pada periode ini tidak ada kenaikan tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi.

Parameter penetapan tarif listrik periode tersebut ditentukan oleh realisasi parameter ekonomi makro. Beberapa adalah kurs rupiah di angka Rp 15.079,96 per dolar AS, Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 89,78 per barel, Harga Batubara Acuan (HBA) sebesar Rp 920,41 per kg dan inflasi 0,28%.

Adapun kurs rupiah saat ini berada di kisaran Rp 15.464 per dolar AS atau melemah dibandingkan periode untuk perhitungan tarif listrik Januari-Maret 2023. Di sisi lain ICP dan HBA terpantau terus turun. ICP Februari turun ke US$ 79,48 per barel, sedangkan HBA Februari US$ 277,05 per ton, dan inflasi 0,16%.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...