Kerja Sama Proyek Baterai Listrik Antam dan LG Makin Dekati Rampung

Muhamad Fajar Riyandanu
6 April 2023, 16:51
Foto udara aktivitas pemurnian nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022).
ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Foto udara aktivitas pemurnian nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022).

PT NKA akan menjadi pemasok bijih nikel untuk proyek Titan, sementara PT SDA berperan sebagai penyuplai bijih nikel untuk proyek baterai kendaraan listrik bersama konsorsium Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) pada Proyek Dragon yang diharapkan berjalan aktif pada 2025.

Dua anak usaha itu akan mengelola sebagian wilayah izin usaha Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara untuk penambangan nikel jenis mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) sebagai bahan baku precursor dan katoda baterai kendaraan listrik. Setelahnya, pengembangan bahan baku menjadi sel baterai akan dilanjutkan di Kawasan Industri Batang dan Karawang.

"NKA itu nama perusahaan yang kami spin-off buat LGES. Ada SDA dan NKA. SDA untuk CBL, NKA untuk LGES," ujar Nico.

Sebelumnya, beredar kabar kerja sama pemerintah dengan LGES mandek karena LGES dikabarkan menarik diri dari rencana penghiliran prekursor, katoda, sel baterai hingga daur ulang baterai.

LGES disebut malah mendorong mitra konsorsium mereka, Huayou, untuk melanjutkan melanjutkan investasi pada usaha patungan bersama PT Indonesia Battery Corporation atau IBC hingga tahap smelter nikel.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatatakan rencana investasi pada usaha patungan bersama LGES belum menemui titik terang. LGES disebut malah mendorong mitra konsorsium mereka, Huayou, untuk melanjutkan negosiasi dengan MIND ID.

“Kami dapat informasi dari Antam bahwa LG itu masih belum jelas statusnya. Tapi LG mendorong anggota konsorsiumnya Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (6/2).

Hendi menilai Huayou bukanlah mitra yang relevan bagi Antam. Hal itu berangkat dari portofolio Huayou yang lebih aktif berinvestasi pada pabrik pengolahan mineral atau smelter ketimbang mengurusi pengembangan baterai kendaraan listrik.

“Kami masih menginginkan adanya konsorsium yang lengkap sampai ke manufaktur baterai kendaraan listrik. Sedangkan Huayou hanya bergerak di pengembangan smelter,” ujar Hendi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...