Harga BBM Campuran Pertamax - Bioetanol Diperkirakan Rp 13.500/Liter
Produksi tersebut berasal dari dua pabrik di wilayah Jawa Timur, yakni 30.000 KL dari PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kabupaten Mojokerto dan 10.000 KL dari PT Molindo Raya Industrial di Kabupaten Malang.
Juru Bicara Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa proses produksi BBM campuran Pertamax dan bioetanol sudah menyamai harga keekonomian produk. Perhitungan ini berbeda dengan program B35 yang masih perlu subsidi karena terdapat selisih harga wajar dengan harga jual eceran.
Fadjar menyatakan proses pencampuran Pertamax dengan Bioetanol 5% tidak akan mengerek biaya pencampuran atau blending kilang. Perseroan juga belum memikirkan rencana mengajukan insentif untuk fasilitas pengadaan tempat penyimpanan, pipa penyalur hingga operasional kilang seperti halnya pada program campuran Solar dengan biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar Rp 110 per liter.
“Secara keekonomian dari BBM nya sendiri yaitu Pertamax sudah BBM non subsidi, lain halnya dengan Solar yang masih bersubsidi,” kata Fadjar lewat pesan singkat pada Jumat (23/6).