Harga Minyak RI Turun di Bawah US$70/Barel, Pertama Sejak Agustus 2021

Happy Fajrian
6 Juli 2023, 16:58
harga minyak, icp
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah pekerja melakukan pendeteksian laju karat di pipa pada Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).

Harga minyak mentah acuan Indonesia kembali ke level di bawah US$ 70 per barel untuk pertama kalinya sejak Agustus 2021. Perang Rusia dan Ukraina sempat membuat Indonesian Crude Price (ICP) melambung hingga ke rekor US$ 117,62 per barel pada Juni 2022.

Kementerian ESDM mengumumkan ICP Juni 2023 turun US$ 0,76 menjadi US$ 69,36 per barel dibandingkan bulan sebelumnya US$ 70,12 per barel. Turunnya ICP sejalan dengan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang dipengaruhi kekhawatiran pasar atas ekonomi global khususnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Penetapan ICP Juni 2023 sebesar US$ 69,36 per barel, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 241.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2023 tanggal 3 Juli 2023.

Tim Harga Minyak Mentah Indoneia dalam Excutive Summary menyampaikan bahwa harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Juni 2023 mengalami penurunan dibandingkan pada bulan Mei 2023.

Kekhawatiran pasar tersebut, disebabkan turunnya Purchasing Managers Index (PMI) AS ke angka 46,3 pada awal Juni 2023. Ini merupakan level terendah dalam enam bulan terakhir. Senada, PMI komposit Eropa turun ke level terendah dalam lima bulan di angka 50,3 pada awal Juni 2023.

Selain itu Bank of England mengumumkan kenaikan suku bunga utama sebesar 0.5%, menjadi 5%, disusul oleh The European Central Bank serta bank-bank sentral di Swiss dan Norwegia juga memutuskan untuk menaikan suku bunga utama.

Hal ini memicu likuidasi dana dan produsen energi bergerak ke mentalitas hedging. Potensi US FOMC kembali meningkatkan Fed Rate, sehubungan dengan upaya Bank Sentral AS dalam kisaran 1 tahun terakhir melalui peningkatan Fed Rate hingga 5% untuk menurunkan inflasi menjadi 2%.

Departemen Tenaga Kerja AS menyampaikan bahwa jumlah klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan, dan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021.

“Berdasarkan Laporan Mingguan EIA, terdapat peningkatan stok Amerika pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Gasoline naik sebesar 5,9 juta barel menjadi 222 juta barel, dan Distillate naik sebesar 7,7 juta barel menjadi 114.4 juta barel,“ kata Tim Harga Minyak, dikutip Kamis (6/7).

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Juni 2023 adalah IEA menyampaikan, peningkatan stok minyak mentah global sebesar 10 juta barel sehubungan dengan peningkatan stok minyak mentah dari negara OECD sebesar 27 juta barel.

Selain itu, terkait pasokan minyak mentah dunia IEA menyampaikan, total pasokan minyak mentah diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sebesar 101,3 juta barel per hari (bph) pada 2023 dan 102,3 juta bph pada 2024.

Hal ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara Non-OPEC sebesar 1,9 juta bph pada 2023 dan 1,2 juta bph pada 2024. Ekspektasi dimulainya kembali ekspor minyak mentah Iran, yang dapat menyebabkan terganggunya fundamental permintaan/penawaran, disebabkan kemajuan kesepakatan nuklir AS dan Iran.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh Crude throughput Cina, yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, tergelincir 1,9% pada Mei 2023 menjadi 14,66 juta bph.

“People’s Bank of China menurunkan suku bunga pinjaman acuan, namun lebih rendah dari ekspektasi masyarakat, sehingga mempengaruhi asumsi pasar bahwa pemulihan ekonomi Cina terhambat, dan berpengaruh pada permintaan minyak mentah dunia”, kata Tim Harga Minyak.

“Terdapat Penurunan crude throughput Korea Selatan, Taiwan dan Jepang di bulan Juni 2023, dibandingkan bulan Mei 2023,” kata Tim Harga Minyak menambahkan.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah bulan Juni 2023 dibandingkan Mei 2023, sebagai berikut:

  • Dated Brent turun US$ 0,85/barel dari US$ 75,55 menjadi US$ 74,70.
  • WTI (Nymex) turun US$ 1,35/barel dari US$ 71,62 menjadi US$ 70,27.
  • Brent (ICE) turun US$ 0,71/ barel dari US$ 75,69 menjadi US$ 74,98.
  • Basket OPEC turun US$ 0,79/barel dari US$ 75,94 menjadi US$ 75,15.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...