RI Targetkan Percepat Bangun CCUS Hub, Ini Alasannya

Nadya Zahira
25 Agustus 2023, 22:05
CCUS
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
Petugas melakukan proses injeksi CO2 di sumur JTB-161 Mundu, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mempercepat pengembangan teknologi penangkapan, utilisasi, dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra mengatakan, penerapan teknologi CCS/CCUS dalam industri hulu minyak dan gas bumi (migas) saat ini sangat diperlukan. Pasalnya, selain mampu menekan emisi, hal itu juga bisa meningkatkan produksi hulu migas. 

Dia menyebutkan, saat ini Indonesia sudah memiliki 15 proyek kajian CCS/CCUS yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Sebagian besar proyek tersebut ditargetkan onstream sebelum tahun 2030, di mana total potensi injeksi CO2 antara tahun 2030 hingga 2035 berkisar 25 hingga 68 juta ton. 

“Pemerintah bahkan berencana mengembangkan peraturan serta kajian pemetaan penyimpanan CO2 di luar wilayah kerja migas,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (25/8). 

Mirza mengatakan, beberapa proyek CCS/CCUS sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2023 yang merupakan sumber CO2 berasal dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas. Sementara pemanfaatan CO2 dari industri lain hanya diperbolehkan untuk kegiatan CCUS dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas.

"Peraturan Kementerian ESDM masih fokus pada CCS/CCUS di wilayah kerja migas. Jadi, proyek-proyek lainnya khususnya CCS Hub perlu diatur melalui peraturan yang lebih tinggi," kata dia.

Menurut dia, pentingnya CCS Hub hanya untuk menjawab tantangan tingginya biaya dalam pengembangan CCS/CCUS, dimana biaya paling tinggi adalah untuk capture atau penangkapan CO2 yakni sekitar 73% dari total biaya.

"Berdasarkan studi ERIA, biaya pengambilannya sekitar US$ 45,92 dan biaya penyimpanan sekitar US$ 15,93. Penangkapan merupakan hal yang paling mahal dalam hal biaya penangkapan CO2," ujar Mirza. 

Oleh karena itu, menurut Mirza diperlukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan melalui CCS Hub dan clustering untuk meningkatkan kelayakan proyek CCS/CCUS dengan menggunakan fasilitas bersama. Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pengembangan teknologi juga diperlukan untuk menyediakan teknologi yang lebih efisien dan efektif.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...