Pertamina dan ExxonMobil akan Kembangkan CCS Hub di WK OSES

Mela Syaharani
15 Mei 2024, 17:35
pertamina, exxonmobil, ccs, ccus, wk oses
Katadata/Mela Syaharani
Pertamina dan ExxonMobil jalin kerja sama pengembangan CCS Hub di WK OSES.
Button AI Summarize

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan ExxonMobil akan mengembangkan hub teknologi tangkap karbon (CCS/CCUS) di wilayah kerja (WK) Offshore South East Sumatra (OSES).

CCS/CCUS hub ini memiliki potensi untuk menyimpan karbon dioksida atau CO2 domestik dan internasional melalui Asri Basin Project CCS Hub yang berada di WK OSES.

Pengembangan CCS/CCUS di WK OSES ini ditandai dengan penandatanganan Preliminary Agreement antara Pertamina dan ExxonMobil di IPA CONVEX) ke-48 pada hari ini, Rabu (15/5).

Preliminary Agreement ini merupakan salah satu perjanjian turunan dari Head of Agreement (HoA) antara pihak ExxonMobil - Pertamina – PHE yang telah dilaksanakan pada 2022 lalu.

Preliminary Agreement tersebut ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan langsung oleh Senior Vice President Business Development ExxonMobil Indonesia, Egon van der Hoeven, dengan Direktur Pengembangan & Produksi, Awang Lazuardi, Rabu (15/5).

Turut hadir untuk menyaksikan penandatanganan antara lain Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, President of ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific, Irtiza Sayyed, dan President of ExxonMobil Indonesia, Carole Gall.

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di WK OSES.

"Sebagai bagian dari studi yang sedang dilakukan bersama, PHE dan ExxonMobil akan melakukan pengeboran Appraisal dalam rangka pengambilan data yang nantinya data tersebut akan menjadi acuan untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin,” kata Awang dalam siaran pers, Rabu (15/5).

Preliminary Agreement ini berisi tentang kegiatan pendahuluan sebelum pengeboran Appraisal well dilakukan. Sebelumnya, studi bersama Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi penyimpanan karbon dioksida (CO2) hingga 3 giga ton di lapangan migas Pertamina dengan nilai investasi mencapai US$ 2 miliar.

Kapasitas penyimpanan CO2 besar ini mampu untuk menyimpan secara permanen CO2 emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini, hingga 16 tahun ke depan.

Pengembangan CCS Hub Asri basin Bersama ExxonMobil merupakan potensi penyimpanan CO2 dan merupakan peluang bisnis baru dalam program dekarbonisasi di Asia Tenggara.

Atas dasar itulah Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS Hub Asri Basin dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.

Awang mengatakan teknologi CCS/CCUS merupakan tren baru dalam menghadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) global.

“Dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada, implementasi CCS/CCUS di Indonesia diyakini akan dapat mendukung peningkatan produksi migas sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)," ujar Awang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, langkah CCS/CCUS ini merupakan salah satu upaya dekarbonisasi emisi untuk mendukung pencapaian NZE Indonesia.

"PHE sebagai subholding upstream Pertamina memiliki peran besar dalam pencapaian dekarbonisasi Pertamina. Kerja sama ini diharapkan dapat membangun strategi CCUS yang efektif dan sesuai dengan target," kata Fadjar.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...