Arab Saudi Pangkas Produksi, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik 9%
Berdasarkan laporan pasar minyak mentah bulanan OPEC pada Agustus 2023, pertumbuhan ekonomi global 2023 direvisi menjadi 2,7%, membaik sekitar 0,1% dari proyeksi bulan sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi dari Amerika, Rusia, Brazil dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Selain itu, kenaikan harga minyak mentah utama juga disebabkan oleh peningkatan ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina, sehingga memicu kekhawatiran pasar atas pasokan minyak mentah dari Rusia.
"Badai Idalia di lepas pantai Teluk Meksiko dan florida pada akhir Agustus 2023 juga menyebabkan kekhawatiran pasar atas gangguan pada produksi dan distribusi minyak mentah dari kawasan teluk meksiko,” ujar Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.
Berdasarkan laporan mingguan Badan Administrasi Informasi Energi AS atau EIA, stok minyak mentah dan gasoline AS menurun pada Agustus. Untuk minyak mentah menurun menjadi 421,7 Juta barel, level terendah sejak Desember 2022. Sedangkan gasoline menurun menjadi 217.4 juta barel atau lebih rendah 1,7 Juta barel dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.
“Peningkatan harga minyak mentah untuk kawasan Asia Pasifik selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh reaksi pasar atas rencana Saudi Aramco dalam menaikkan harga jual minyak untuk kawasan Asia mulai September 2023,” demikian tertulis dalam laporan Tim Harga.
Berikut data perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Agustus 2023 dibanding Juli 2023 :
- Dated Brent naik sebesar US$6,17/bbl dari US$80,05/bbl menjadi US$86,22/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$5,28/bbl dari US$76,04/bbl menjadi US$81,32/bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar US$4,94/bbl dari US$80,16/bbl menjadi US$85,10/bbl.
- Basket OPEC naik sebesar US$6,48/bbl dari US$80,80/bbl mejadi US$87,28/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$7,53/bbl dari US$75,06/bbl menjadi US$82,59/bbl.