Husky-CNOOC Madura Limited Kaji Pengembangan Teknologi CCS

Nadya Zahira
1 November 2023, 19:38
Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) tengah mengkaji studi pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di Blok Madura Strait.
Katadata/Nadya Zahira
Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) tengah mengkaji studi pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di Blok Madura Strait.

Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), kontraktor kontrak kerja sama pengelola Blok Madura Strait, tengah mengkaji pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon. Saat ini perusahaan tengah mencari konsultan untuk melaksanakan studi tersebut.

“Kami tengah berusaha mengembangkan teknologi CCS, mengingat teknologi tersebut bisa mengurangi emisi karbondioksida,” ujar WHP Superintendent BD Field HCML Redhata Rangkuti, saat ditemui di Kantor HCML, Madura, Rabu (1/11).

Redhata mengatakan, perusahaan lebih memilih untuk mengkaji pengembangan CCS dibandingkan dengan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) karena penggunaan CCS sejauh ini cocok dengan kondisi lapangan gas BD yang tekanannya relatif masih tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan CCUS dirasa belum cocok. 

“Kebetulan sumur yang pertama kali produksi di lapangan BD tekanannya paling tinggi, sehingga kalau kita lakukan terobosan itu kita bisa terapkan teknologi CCS dulu,” kata dia. 

Oleh sebab itu, perusahaan masih membutuhkan waktu untuk melakukan studi lebih dalam terkait pengembangan teknologi CCS guna mengetahui jumlah volume gas yang akan menjadi flare. Dia menuturkan pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan tim engineering  terkait seberapa cocok teknologi CCS bisa diterapkan di wilayah kerja mereka. 

“Jadi ini benar-benar kita lakukan dengan sangat hati-hati, sehingga kalau nanti teknologi CCS itu bisa diterapkan, tidak terjadi kesalahan,” kata Redhata.

Teknologi CCS Masih Berkutat pada Keekonomian 

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa sebelumnya berpendapat penelitian mengenai carbon capture, utilization, and storage (CCUS) sudah cukup lama dilakukan di Indonesia. Namun, tahapannya masih sekadar riset dan pengembangan (R&D), terutama terkait pemakaian karbondioksida untuk teknologi pengurasan minyak.

Uji coba CCUS dilakukan di lapangan-lapangan migas seperti Gundih, Sukowati, Limau Niru, dan Blok Tangguh. "Yang Sukowati itu proyek Pertamina EP," kata Fabby.

Pertamina telah berhasil menggunakan karbondioksida dari CCS menjadi produk precipitated calcium carbonate (PCC). PCC dapat dimanfaatkan untuk industri kertas, cat dan polimer, makanan, minuman, serta farmasi. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...