Harga Minyak Mentah RI Turun ke US$ 86,71, Berikut Faktor Pendorongnya
Meski adanya ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah, namun Kementerian ESDM mencatat hal ini tidak memengaruhi lalu lintas minyak mentah dalam wilayah tersebut. Terlebih adanya upaya diplomatik yang cukup berhasil mencegah perluasan konflik ke wilayah lain.
Di kawasan Asia Pasifik sendiri, penurunan harga minyak mentah tak hanya disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, namun juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan bahan bakar di Cina. Tercatat pada September 2023 telah terjadi penurunan sebesar 7.8% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 522 ribu bph.
Selain itu, kembalinya ekspor gas oil Rusia ke pasar (termasuk Asia), setelah dihapuskannya kebijakan larangan ekspor gas oil oleh pemerintah Rusia juga turut memberi pengaruh turunnya harga minyak mentah Asia Pasifik.
Berikut perkembangan harga mentah utama pada bulan Oktober 2023 dibandingkan bulan September 2023 sebagai berikut :
- Dated Brent turun sebesar US$ 2,95/bbl dari US$ 94,00/bbl menjadi US$ 91,05/bbl.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,96/bbl dari US$ 89,43/bbl menjadi US$ 85,47/bbl.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,89/bbl dari US$ 92,59/bbl menjadi US$ 88,70/bbl.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 2,84/bbl dari US$ 94,70/bbl menjadi US$ 91,86/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 3,45/bbl dari US$ 90,17/bbl menjadi US$ 86,72/bbl (AFB)