Produksi Batu Bara RI Lampui Target di 2023, Ini Rahasianya
Kementerian ESDM melaporkan bahwa terjadi kenaikan jumlah produksi batu bara pada 2023. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, kenaikan ini disebabkan penambahan target produksi.
“Badan usaha pertambangan melakukan peningkatan produksi melalui revisi rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) pada pertengahan tahun kemarin,” kata Lana dalam konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (16/1).
Lana menyampaikan, badan usaha yang meningkatkan rencana produksi ini didasarkan oleh permintaan batu bara, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Hal ini berpengaruh terhadap melonjaknya realisasi produksi dan ketercapaian produksi serta penjualan batu bara oleh badan usaha, sehingga kinerja sektor pertambangan sepanjang 2023 sudah melebihi target,” ujarnya.
Produksi Batu Bara Melebihi Target 2023
Sebelumnya, Kementerian ESDM melaporkan total produksi batu bara selama 2023 mencapai 775 juta ton. Angka ini melebihi 12% dari target yang ditetapkan sebanyak 694,5 juta ton.
Berdasarkan harga batu bara acuan (HBA) selama tiga tahun terakhir, nilainya masih cukup tinggi. “Rata-rata HBA 2021 US$ 121,47 per ton, 2022 US$ 276,58 per ton, dan 2023 US$ 201,49 per ton. Dengan demikian, memang rata-rata harga jual batubara masih cukup tinggi, sehingga dari sisi badan usaha pertambangan walau tren harga menurun tapi masih menguntungkan,” ujarnya.