Tren Baterai LFP Ancam Nikel, Pakar: Harga Bisa Anjlok ke US$ 10.000

Mela Syaharani
23 Januari 2024, 11:26
baterai lfp, harga nikel, baterai kendaraan listrik
PT Antam TBK
Ilustrasi bijih nikel.
Button AI Summarize

Baterai lithium ferroposphate (LFP) semakin menjadi pilihan produsen mobil listrik sebagai alternatif baterai yang lebih murah dibandingkan baterai berbasis nikel. Seperti Tesla yang sejak 3 tahun lalu mulai menanamkan baterai ini di mobil listriknya, terutama untuk model standard range.

Langkah Tesla menggunakan baterai ini daripada yang berbasis nikel juga bertujuan agar mobil listriknya lebih terjangkau oleh pasar. Bahkan CEO Tesla Elon Musk memprediksi LFP akan memainkan peran utama dalam tren elektrifikasi di dunia di masa mendatang.

“Sebagian besar proyek elektrifikasi adalah sel baterai berbasis besi,” kata Musk tahun lalu, Kamis (6/6/2023), seperti dikutip Reuters. Namun Tesla menghadap kendala lantaran produksi baterai LFP didominasi oleh Cina.

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan perkembangan penggunaan LFP secara masif dapat terus menurunkan harga nikel.

“Jika dalam perkembangannya LFP harganya lebih murah dan kualitasnya lebih baik daripada nikel, maka secara perlahan dunia akan mulai meninggalkan nikel,” kata Fahmy kepada Katadata.co.id pada Selasa (23/1).

Sebagai informasi, LFP (LiFePO4) merupakan salah satu teknologi baterai kendaraan listrik yang tidak menggunakan nikel. LFP dinilai sebagai salah satu baterai paling aman secara kimia, dengan ketahanan termal lebih dari 480°C.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...