Laporan Rystad Energy: Cadangan Gas RI Diperkirakan Capai 100 TCF

Mela Syaharani
29 Januari 2024, 10:09
cadangan gas, rystad energy
Katadata
Ilustrasi infrastruktur gas.

Sofwan menyampaikan, pemberian insentif diperlukan untuk dapat memastikan keekonomian proyek migas ke depan. Rystad Energy menilai pendekatan Indonesia terhadap insentif fiskal sudah cukup efektif.

Pengenalan simplified Gross Split PSC menjadi bukti dedikasi pemerintah untuk membuat proyek migas yang ada saat ini lebih menarik. Sofwan menilai bahwa memasukkan insentif dengan basis waktu akan berdampak signifikan pada realisasi proyek.

Tidak hanya itu, keleluasaan yang diberikan pemerintah kepada KKKS terkait pilihan PSC Gross Split atau kembali ke PSC Cost Recovery, menurutnya juga cukup menarik. Hal lain yang menjadi penting yakni kehadiran teknologi baru dalam sektor eksplorasi, produksi, dan pengolahan gas bumi di Indonesia.

Partisipasi perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki keahlian dalam bidang Enhanced Oil Recovery (EOR), Carbon Capture and Storage (CCS), dan teknologi di area deepwater menurutnya sangat diperlukan.

Sebab, pengembangan proyek gas bumi yang sukses, sangat penting untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan memastikan pasokan stabil untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Dalam konteks ketegangan politik global saat ini, produksi gas domestik yang Indonesia miliki juga menjadi hal sangat penting. “Indonesia sebaiknya tidak melewatkan peluang untuk menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar transisi dan untuk mengembangkan CCS hub,” kata dia.

Realisasi Produksi

Mengacu pada data Kementerian ESDM, realisasi produksi gas sepanjang 2023 sebesar 960 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), di bawah target sebesar 1.100 juta BOEPD. Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 953 juta BOEPD saja.

Pemerintah mengklaim, porsi pemanfaatan gas untuk domestik 2023 sebesar 68,2%. Angka ini lebih besar dibandingkan porsi ekspor dengan realisasi penyaluran Gas Bumi Domestik 2023 sebesar 3.745 BBTUD. Pemanfaatan gas domestik paling besar untuk industri sebesar 1.515,8 BBTUD atau 40,5%.

Guna memperlancar pemanfaatan gas domestik, pemerintah saat ini mempunyai prioritas untuk membangun infrastruktur gas agar tersambung antara Sumatera dan Jawa melalui dua proyek pipa transmisi yaitu Cirebon - Semarang (Cisem) serta Dumai Sei Mangkei dengan total panjang ruas pipa mencapai sekitar 760 km.

Setelah lama tidak digarap akhirnya pemerintah turun tangan mendanai sendiri proyek tersebut melalui APBN. Proyek Cisem tahap 1 sudah selesai dan mulai mengaliri gas, sementara untuk Cisem tahap 2 serta Dumai – Sei Mangkei akan dikerjakan tahun ini.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...