Pertamina: Indonesia Perlu Memastikan Keamanan Ketahanan Energi
Terakhir, ia mengatakan, ada perusahaan minyak yang tetap tumbuh dengan mengandalkan energi fosil. Namun, perusahaan-perusahaan ini juga memastikan solusi untuk mengurangi karbon. PHE berada pada kelompok ini dengan berupaya mengurangi emisi karbon pada kegiatan operasional melalui teknologi carbon capture storage (CCS)/carbon capture, utilization, and storage (CCUS).
“Kita berusaha untuk tidak menjadi penyumbang karbon tetapi paling tidak kita melakukan upaya-upaya untuk mengurangi karbon melalui CCS/CCUS. Kita juga menjaga ketahanan energi nasional karena bangsa ini masih membutuhkan itu. Lain soal kalau memang kita sudah mendapatkan energi terbarukan di mana Indonesia sudah percaya diri untuk beralih ke EBT,” tuturnya.
Selain itu, Muharram mengatakan, saat ini PHE sedang mempelajari salah satu energi yang sangat bersih yakni hidrogen. PHE sedang mengupayakan satu jenis hidrogen yakni geologic hydrogen yang diambil langsung dari alam.
Ia mengungkapkan, salah satu negara yang telah melakukan hal tersebut adalah Australia. Menariknya, hidrogen tersebut didapat dari sumur-sumur migas lama.
“Kami berusaha mencari cara menemukan sumber energi baru yang bisa bersih. Yang paling menarik lagi, satu kilogram hidrogen bisa menghasilkan 40 kilo watt hour, artinya ini adalah pembakaran yang sangat bagus,” tuturnya.
Sesi “Energy as A Driver of Economic Growth” diikuti oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin, Senior Fellow Purnomo Yusgiantoro Center Evita Legowo, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, Ketua Kadin Energy Transition Task Force Anthony Utomo
IDE Katadata 2024 menampilkan format khusus yakni leadership roundtable forum dengan lima sesi berbeda yang mengangkat topik pangan, industri, digital, keuangan, dan energi.
Masing-masing sesi digawangi oleh discussion leader yang berpengalaman di bidangnya. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 Rudiantara, Kepala Pengembangan Ekosistem Keuangan Digital Kadin Pandu Sjahrir, Ekonom Senior Masyita Crystallin, Praktisi Energi Ahmad Yuniarto, dan Guru Besar IPB Drajat Martianto.
Sejak diadakan pada 2019, forum ini berhasil menghadirkan pembicara berkualitas, di antaranya para menteri, pemimpin bisnis, dan pembicara internasional.