ESDM Serahkan Nasib Kontrak Impor LPG kepada Badan Usaha

Ringkasan
- Taman Ismail Marzuki (TIM) setelah revitalisasi memiliki fasilitas yang lengkap seperti perpustakaan, gedung teater, dan planetarium, yang membuat pengunjung seperti Angki dan Masriah betah menghabiskan waktu di sana, dengan rata-rata pengunjung bulanan mencapai 5.990 orang pada Januari-Juni 2023.
- Investasi revitalisasi TIM sebesar Rp 1,4 triliun dinilai tidak hanya dari segi keuntungan finansial tetapi juga dampak sosial dan kultural terhadap masyarakat, seperti peningkatan apresiasi budaya, kohesi sosial, dan identitas kultural yang diukur melalui social return on investment (SROI) dan cultural return on investment (CROI).
- Riset dan indikator seperti Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) dan studi tentang manfaat sosial investasi di sektor budaya menunjukkan dampak positif pada ekonomi, sosial, dan demokrasi Indonesia, termasuk pengaruh pada pembangunan manusia dan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional serta lapangan kerja.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan nasib kontrak impor liquified petroleum gas (LPG) dengan negara lain usai pemerintah berencana meningkatkan impor dari Amerika Serikat (AS) bergantung pada badan usaha.
“Kalau urusan komersialnya nanti (keputusan) ada di badan usaha. Kami selalu menghormati baik sebagai badan usaha maupun negara terkait masalah seperti itu,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/4).
Peningkatan impor komoditas energi, termasuk LPG merupakan salah satu strategi pemerintah dalam merespons peningkatan tarif impor 32% yang dikenakan oleh AS.
Dadan mengatakan, meski Indonesia menambah impor LPG dari AS, hal ini tidak berpengaruh terhadap tetapan volume impor Indonesia. Hal ini disebabkan penambahan volume impor LPG dari AS berasal dari pengurangan volume impor dari negara lainnya.
“Kami sedang menjajaki (penambahan impor) dan nanti juga ada perjanjian pemerintah dengan AS, ada juga perjanjian kontrak antar badan usaha untuk LPG,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan rencana peningkatan impor ini sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan kepada menterinya agar melihat potensi komoditas yang bisa dibeli dari AS.
Dia menyebut porsi impor LPG Indonesia dari AS mencapai 54% dari keseluruhan. Selain LPG, Indonesia juga akan meningkatkan impor minyak mentah dari AS.
“Kita tahu bahwa impor minyak kita kan cukup besar, kami sedang menghitung agar minyak menjadi salah satu komoditas yang bisa kita beli dari AS,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4).
Bahlil mengatakan impor minyak mentah Indonesia saat ini sebagian besar berasal dari Singapura, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Dia menyebut porsi impor minyak dari AS baru 4% dari keseluruhan.
“Baru 4%, kami akan meng-exercise sehingga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan,” ujarnya.
Dengan rencana penambahan porsi impor minyak dari AS ini, lanjut Bahlil, berpotensi mengurangi volume atau jumlah impor dari negara lainnya. Namun, hal ini tidak berarti negara akan menyetop impor dari negara lainnya.
Pemerintah hingga saat ini menghitung untuk meningkatkan impor minyak mentah dan LPG dari AS. Namun, kata Bahlil, pemerintah belum menghitung kebutuhan untuk impor BBM dan LNG.
“Saya tidak tahu soal LNG, sektor BBM belum kami hitung karena belum ada kebutuhan juga,” kata Bahlil.