ESDM sebut Draf RUPTL 2025-2034 Telah Disetujui Tiga Menteri

Mela Syaharani
15 April 2025, 14:26
pltp, ruptl, esdm
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Pekerja memeriksa pipa Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi atau EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan draf rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2035 telah disetujui sejumlah menteri.

“Sudah ditandatangan tiga menteri, jadi tidak hanya Menteri ESDM tapi juga Menteri Keuangan, dan Menteri BUMN,” kata Eniya dalam acara Press Conference The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition2025 di Jakarta, Senin (14/4).

Eniya mengatakan draf ini kemungkinan akan diterbitkan dalam satu bulan kedepan. Dia menyebut penyusunan RUPTL sudah mencapai tahap akhir dan hanya memerlukan finalisasi.

Perkiraan penerbitan ini tidak jauh berbeda dari yang diungkapkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Dia menargetkan proses penyusunan RUPTL 2025–2034 selesai pada April 2025.

“Proses RUPTL-nya sendiri mungkin dalam bulan ini kami akan selesai,” kata Bahlil

Dalam menyusun RUPTL, Bahlil menyampaikan pemerintah berupaya untuk menemukan titik tengah antara isu penurunan emisi karbon dengan kemampuan Indonesia. Bahlil mengatakan, pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan potensi-potensi sumber daya alam Indonesia, termasuk di dalamnya adalah energi baru dan energi terbarukan.

Kapasitas Listrik

Pemerintah menargetkan kapasitas listrik di Indonesia akan meningkat mencapai 71 gigawatt dalam RUPTL 2025-2034. Mayoritas atau sebanyak 70% dari kapasitas listrik tersebut ditargetkan berasal dari energi terbarukan. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan porsi EBT yang dominan merupakan salah satu komitmen pemerintah. “Untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan, baru, dan terbarukan untuk generasi yang akan datang,” kata Erick melalui akun resmi instagramnya, dikutip Rabu (15/1). 

Besaran porsi EBT ini turun 5% dari rencana PLN di pertengahan tahun lalu. Pada Juni 2024, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan dalam RUPTL baru, PLN merencanakan sebanyak 75% kapasitas listrik yang dihasilkan perusahaan akan berbasis EBT dan 25% dari gas. 

Tambah Porsi Panas Bumi

Kementerian ESDM menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 5,2 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan atau hingga 2035.

"Di RUPTL yang baru nanti, ada tambahan dari panas bumi sekitar 10 tahun itu, 5,2 GW," ucap Eniya Listiani Dewi dikutip dari Antara, Selasa (15/4).

Eniya menjelaskan Indonesia memiliki potensi tenaga panas bumi sebesar 23,74 GW yang tersebar di 368 lokasi. Hingga akhir 2024, kata dia, tercatat sebesar 2,68 GW sudah terpasang.

Apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat, Eniya menyampaikan terdapat selisih sekitar 1 GW, sebab kapasitas PLTP yang terpasang di Amerika Serikat mencapai 3,6 GW.

Eniya menargetkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Indonesia bisa menambah kapasitas PLTP sebesar 1,1 GW, sehingga bisa menyalip Amerika Serikat untuk menempati posisi nomor satu di dunia sebagai negara dengan kapasitas PLTP terpasang terbesar.

Terlebih, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mengalihkan fokus dari energi terbarukan ke penggunaan batu bara.

"Amerika tidak terlalu bergerak karena memutuskan ke batu bara, mudah-mudahan kita bisa menyalip di tikungan," ucap Eniya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan