Setelah Komodo, Pemerintah Tawarkan Tiga Bandara ke Investor
Budi Karya menilai Bandara Kualanamu lebih banyak diminati pihak swasta dibandingkan Bandara Komodo, Labuan Bajo. Pasalnya, Kualanamu telah memiliki kapasitas mencapai 10 juta penumpang.
(Baca: Bisnis Penerbangan Turun, Pendapatan AP II Tahun ini Hanya Naik 1%)
"Karena sekarang ini sudah hampir 10 juta. Jadi itu sangat menarik sekali, kami ingin turis dari Timur Tengah, India itu ingin masuk Kualanamu," kata dia.
Pengembangan Bandara Kualanamu diproyeksikan membutuhkan investasi mencapai Rp 4,3 triliun, terdiri dari biaya pembangunan bandara Rp 1,7 triliun dan operasional bandara Rp 2,6 triliun dengan masa konsesi 36 tahun.
Selama masa konsesi bandara tersebut, pemerintah memprediksi penerimaan dari segi kebandarudaraan mencapai Rp 15,9 triliun dan nonkebandarudaraan sebesar Rp 2,1 triliun. Potensi itu memiliki rasio pendapatan sebesar 12%, serta rasio pengembalian modal sebesar 15%.