Perang Dagang Memanas, Hari Ini AS Terapkan Tarif Baru untuk Tiongkok

Happy Fajrian
1 September 2019, 13:24
perang dagang, amerika serikat, tiongkok, kenaikan tarif
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

  % total impor asal AS. Setelah kenaikan tarif pada 15 Desember mendatang, yang akan dikecualikan dari kenaikan tarif tinggal produk-produk yang berdampak buruk terhadap perekonomian Tiongkok jika dikenakan tambahan tarif, seperti produk pesawat terbang.

Kebijakan AS ini pun mendulang pernyataan tegas dari kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua, yang menilai bahwa sebagai satu-satunya negara adidaya, AS seharusnya bisa memikul tanggung jawab dan bekerjasama dengan negara lainnya di dunia untuk menjadikan dunia ini lebih baik dan sejahtera. “Pada saat itulah AS bisa kembali menjadi hebat lagi,” tulis Xinhua.

Pemerintah Tiongkok pun menegaskan bahwa kenaikan tarif tersebut tidak akan membendung pembangunan di sana. Booming-nya perekonomian Tiongkok menjadikan Negeri Panda tersebut menjadi ladang investasi yang sangat menarik bagi perusahaan asing.

Disamping kenaikan tarif yang sudah direncanakan akan berlaku pada 15 Desember mendatang, Pemerintah AS masih berencana untuk menaikkan tarif kembali sebesar 5% terhadap impor Tiongkok senilai US$ 250 miliar yang saat ini telah dikenakan tarif sebesar 25%.

(Baca: Dampak Perang Dagang, Google Pindahkan Pabrik Ponsel dari Tiongkok)

Terlepas dari mulai berlakutnya tarif baru pada 1 September ini, perwakilan dagang dari kedua negara tetap dijadwalkan untuk meneruskan perundingan seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Selama dua tahun terakhir AS telah memaksa Tiongkok untuk melakukan perubahan besar pada kebijakannya tentang perlindungan kekayaan intelektual.

Kebijakan tersebut termasuk transfer teknologi perusahaan AS kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok, subsidi kepada sektor industri, serta terbatasnya akses pasar bagi perusahaan asing. Tuduhan AS tersebut dibantah oleh Tiongkok dan memastikan akan membalas kebijakan proteksionisme AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami