Kenaikan Tarif Impor Susu Eropa Dikhawatirkan Picu Perang Dagang

Rizky Alika
12 Agustus 2019, 16:09
susu, tarif impor, perang dagang
Katadata
Ilustrasi susu. Pemerintah berencana menaikkan tarif impor produk olahan susu dari Uni Eropa menjadi 25% sebagai balasan terhadap diskriminasi produk sawit Indonesia.

Menurut dia, pemerintah juga harus melihat kondisi pasokan dan permintaan produk olahan susu di dalam negeri. Sebab, menurut Shinta, banyak industri yang membutuhkan impor olahan susu lantaran produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan per tahun. Apalagi, produk olahan susu dibutuhkan industri makanan dan minuman yang berorientasi ekspor

“Jadi hal ini akan berpotensi menganggu industri makanan dan minuman serta industri hilir lain yg menggunakan susu sebagai input produksi,” kata dia. 

Ia juga khawatir kebijakan tarif tersebut justru menurunkan daya saing industri makanan dan minuman di dalam negeri. Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan gangguan pada rantai pasokan makanan dan minuman industri tersebut. 

(Baca: Ekonomi 2020 dan Bayang-Bayang Resesi Akibat Perang Dagang)

Tak hanya itu, menurut dia, dapat terjadi efek domino dari kebijakan tarif itu, yakni perlambatan pertumbuhan industri, dan perlambatan investasi di sektor tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengusulkan untuk mengenakan tarif  produk olahan susu (dairy products ) Uni Eropa sebesar 20-25% untuk merespons tindakan Uni Eropa. 

"Kami segera kirim tim tarif, tapi liat perkembangannya dulu. Saya bilang, 20-25% (tarifnya)," kata dia.

Tak hanya itu, Enggar juga meminta importir produk susu olahan  untuk mencari pemasok selain Eropa., seperti Australia, India, New Zealand, atau Amerika Serikat. 

Menurutnya, pengenaan tarif tidak akan langsung dilakukan dalam waktu dekat agar tidak menimbulkan kekagetan bagi importir. Kendati demikian, ia mengaku rencana itu telah dibicarakan dengan para importir agar bisa melakukan persiapan. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...