Tensi Perang Dagang Mereda, AS dan Tiongkok Mulai Berunding Lagi

Happy Fajrian
29 Juni 2019, 17:17
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12)
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

Sebelumnya Trump telah memberikan peringatan kepada Tiongkok bahwa AS akan mengenakan tarif baru terhadap hampir seluruh impor Tiongkok ke AS jika perundingan dagang tidak menghasilkan kemajuan yang signifikan, terutama dari sisi tuntutan AS agar Tiongkok melakukan reformasi kebijakannya.

(Baca: Sengitnya Perang Dagang AS vs Tiongkok)

AS menuduh Tiongkok telah mencuri kekayaan intelektual AS selama bertahun-tahun, melalui kebijakan yang memaksa perusahaan AS untuk berbagi rahasia dagang sebagai syarat untuk melakukan bisnis di Tiongkok, dan mensubsidi perusahaan milik negara untuk mendominasi industri.

Tiongkok mengatakan AS membuat tuntutan yang tidak masuk akal dan juga harus membuat konsesi. Perundingan dagang sebelumnya gagal pada Mei 2019 setelah Washington menuduh Beijing mengingkari janji reformasi kebijakan yang telah disepakati.

Akibat perselisihan dagang itu, perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co. pun terkena imbasnya. AS mendesak sekutunya agar tidak menggunakan teknologi 5G milik Huawei dengan alasan keamanan.

Pemerintahan Trump telah menyatakan raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei sebagai ancaman keamanan nasional, dan secara efektif melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengannya.

(Baca: 600 Perusahaan AS Cemas, Desak Trump Akhiri Perang Dagang dengan Cina)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...