Di Hadapan Petani Sawit, Luhut: Siapapun yang Menghambat, Kami Lawan!

Image title
Oleh Ekarina
5 April 2019, 14:58
IED 2019
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam acara Indonesia Economic Day 2019 (IED 2019) di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).

Menko Luhut melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Labuhan Batu, Sumatrea Utara. Kepada masyarakat di sana, Menko Luhut kembali menegaskan bahwa pemerintah akan bekerja maksimal menghadapi rencana boikot Uni Eropa.

Mayoritas masyarakat Labuhan Batu bergantung pada sawit. Kabupaten ini bahkan merupakan penghasil sawit utama di PTPN III.

“Kami bekerja keras menghadapi tekanan, diskriminasi dari beberapa negara terhadap pemerintah dalam menangani kelapa sawit ini. Jadi kita semua harus kompak menghadapi ini,” katanya.

Luhut kerap merespons keras terkait maraknya hambatan dagang sawit Indonesia di Uni Eropa. Alasannya, sawit merupakan komoditas yang sangat penting bagi Indonesia, terutama dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan.

Saat ini, industri kelapa sawit diketahui menyerap 7,5 juta orang tenaga kerja secara langsung dan ditambah 12 juta orang secara tidak langsung.

Sementara dari sisi perdagangan, kelapa sawit merupakan komoditas andalan Indonesia. Ini tercermin dari nilai kontribusi ekspor Crude Palm Oil (CPO) pada 2018 senilai US$ 17,89 miliar. Industri ini berkontribusi hingga 3,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

(Baca: Buntut Diskriminasi Sawit, Malaysia Ancam Boikot Jet Tempur Uni Eropa)

Komisi Uni Eropa sebelumnya  berencana mengeluarkan komoditas minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel berdasarkan rancangan Arahan Energi Terbarukan (Renewable Energy Directive/ REDII) dan dituangkan dalam regulasi turunan (delegated act).

Adapun rancangan tersebut tengah dibahas dan tinggal menunggu pengesahan dari Parlemen Eropa. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengatakan ada kaitan antara kelapa sawit dan tingkat deforestasi tinggi periode 2008-2015. Dari data yang diterimanya, 45% dari ekspansi kelapa sawit terjadi di daerah dengan cadangan karbon tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...