Hasil Riset: Bisnis Minyak Sawit Peringkat Pertama Aliran Dana Gelap

Image title
28 Maret 2019, 20:08
No image
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur (17/1).

Beberapa negara ada yang mencatat impor dari Indonesia, tetapi tidak tercatat sama sekali nilai ekspornya di dalam negeri. Misalnya, ekspor komoditas udang-udangan ke Luxembourg dengan nilai ekspor US$ 1,6 juta, Guatemala US$ 887 ribu, dan Bermuda US$ 412 ribu.

(Baca: Gelombang Penghindaran Pajak dalam Pusaran Batu Bara)

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menjelaskan banyaknya nilai uang gelap tersebut karena masalah ini terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Perusahaan melakukan hal ini untuk menghindari kewajiban pajak.

Pieter juga menjelaskan Indonesia telah berupaya untuk menekan angka keuangan gelap, salah satunya dengan adanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun, sayangnya tidak bersinergi dengan baik.

"Sudah banyak lembaga yang membantu mengurangi aliran uang gelap. Tapi sayangnya tidak bersinergi dengan baik," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...