Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin
Lalu, ada masalah tarif bea masuk ke sana yang masih tinggi. Padahal, seharusnya bisa sampai nol persen. Namun, hal ini terhambat urusan karantina. Silvy menilai kondisi itu wajar karena pertanian di negara-negara Latin sudah maju. Pemerintah Indonesia bisa mengatasinya dengan lebih banyak menjalin kerja sama dagang.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, pemerintah sedang menjajaki penurunan tarif bea masuk menjadi nol persen ke Amerika Latin. Salah satunya dengan pemerintah Cile.
(Baca: Cile akan Jadi Gerbang Ekspor Indonesia ke Amerika Latin)
(Baca: Ratifikasi Perjanjian Ekonomi Komprehensif Chile Diteken Pekan Depan)
Arlinda mengatakan, banyak pengusaha mengeluhkan sulit menembus pasar di negara-negara Latin karena tarifnya tinggi. “Kalau kita sudah punya perjanjian dengan mereka, pasti bisa diminimalisir,” katanya.
Pemerintah juga menyasar pasar nontradisional lainnya, seperti Timur Tengah, Afrika, Srilanka, Bangladesh, Pakistan, dan India. “Pemerintah akan buka akses pasar dan menjajaki penurunan tarif dengan negara-negara tersebut,” katanya.