Kekurangan Bahan Baku, Produksi Industri Kakao Tak Maksimal

Michael Reily
16 Januari 2019, 19:26
Kakao
ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Seorang pekerja menjemur biji kakao di salah satu industri di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (17/3). Harga kakao kering di tingkat pedagang pengepul turun dari harga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp23.000 per kilogram yang disebabkan menununnya kualitas biji kakao akibat pengaruh cuaca dan hama.

Arie menyebutkan salah satu permasalahan dalam penggunaan produk dalam negeri adalah pengenaan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) atas produk primer pertanian termasuk kakao. "Perlu dipertimbangkan agar PPN ini diturunkan," ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah bisa memberi perhatian lebih komprehensif  kepada industri kakao, dari hulu sampai hilir. Sebab, produksi kakao dalam negeri juga masih diandalkan sebagai bahan baku industri pengolahan kakao, terutama yang berorientasi ekspor.

Karenanya, pemerintah harus meningkatkan produksi serta produktivitas perkebunan kakao. "Kita harus memperhatikan solusi berkelanjutan, jangan pilih solusi jangka pendek dengan impor," katanya.

(Baca: Kementan Pangkas Anggaran Pengembangan Kakao dan Kelapa)

Sementara itu, Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Pertanian Wilistra Danny mengungkapkan pihaknya telah Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) guna mencari solusi peningkatan ekspor kakao.

Namun, Wilistra mengaku Rakortas belum menemukan solusi yang tepat karena pihak Kementerian Pertanian tidak ikut hadir dalam Rakortas yang digelar Rabu, 16 Januari. Pada rapat itu, pihak yang hadir hanya berasal dari eselon II Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Padahal semestinya, masalah ketersediaan bahan baku  harusnya berasal dari sektor yang menangani produksi. "Menko Darmin ingin dilanjutkan rapat dengan undangan yang lebih lengkap supaya bisa ada keputusan cepat, kalau bisa menteri yang hadir atau eselon I," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...