Strategi Ekspor Disiapkan untuk Antisipasi Defisit Dagang Tahun Depan

Michael Reily
21 Desember 2018, 17:54
Pelabuhan Ekspor
Katadata

Selain itu, Kadin juga sedang menyusun daftar lengkap tentang pengembangan ekspor produk ekonomi kerakyatan yang menurutnya memiliki potensi besar. Pengusaha pun mendorong  produk busana, kriya, serta pangan agar bisa menembus pasar ekspor.

Busana merupakan industri kreatif yang tengah berkembang pesat di daerah. Kriya seperti kerajinan tentang dekorasi dan desain interior juga saat ini semakin banyak peminatnya. Produk pangan tentang makanan atau minuman unik juga memiliki potensi permintaan masyarakat global.

(Baca: Permintaan Melemah, Pemerintah Siapkan Kebijakan Diversifikasi Ekspor)

Sehingga, Kadin membentuk Gerakan Ekspor Nasional untuk meningkatkan minat pelaku usaha di daerah dengan orientasi ekspor. "Kapasitas sudah ada, ekspor pelaku usaha baru segmen kecil dan menengah akan lebih terasa kepada devisa dan kesejahteraan rakyat," ujar Handito.

Pemerintah pun sudah memiliki kebijakan Paket Ekonomi Sembilan tentang agregator atau konsolidasi produk ekspor. Meski BUMN yang menjadi fasilitator, tetapi pengusaha ikut serta sebagai pengumpul produk untuk ekspor.

Dengan relaksasi, pemerintah akan meningkatkan nilai ekspor pelaku usaha kecil dan menengah. Menurut perhitungaannya, kontrubusi ekspor pelaku usaha kecil menengah saat ini  hanya sekitar 3% dari total keseluruhan nilai ekspor.

Berdasarkan BPS, total ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga November 2018 hanya meningkat 7,47% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara Kementerian Perdagangan menargetkan kenaikan ekspor sepanjang tahun ini sebesar 11%, atau 3% lebih tinggi dibanding realisas yang ada saat ini. 

Perjanjian Dagang

Menanggapi tentang optimalisasi ekspor tahun ini dan tahun depan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah terus melakukan penyelesaian perjanjian perdagangan untuk membuka pasar ekspor. Sebab, perjanjian perdagangan bakal memberi keuntungan berupa pembebasan pos tarif produk ekspor sehingga menjadikan produk dalam negeri menjadi lebih kompetitif.

Enggar juga mengatakan, setelah penyelesaian dengan European Free Trade Agreement (EFTA) dan Chile, pemerintah terus mengejar penandatanganan dengan Australia, Mozambique, Tunisia, dan Maroko. Kemudian, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Uni-Eropa juga ditargetkan selesai tahun depan.

RCEP merupakan perjanjian dagang antara 10 negara Asia Tenggara dengan India, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. "Itu 50% populasi dunia, menjembatani permasalahan antarnegara bukan hal yang mudah, kita terus upayakan," kata Enggar.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan pemerintah akan terus membahas peningkatan industri berorientasi ekspor produk manufaktur. Airlangga menekankan salah satu kebutuhan adalah kemudahan pelaku usaha untuk investasi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...