Pelonggaran DNI, Pengusaha Kayu Tak Gentar Bersaing dengan Asing

Michael Reily
26 November 2018, 16:29
Furnitur mebel
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perajin furnitur di salah satu rumah produksi di Dlingo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (10/5).

Meski  demikian, dia pun tak menampik relaksasi DNI masih belum menarik bagi para investor asing.  Kebijakan relaksasi DNI untuk kayu juga masuk kepada kelompok D atau industri yang masih membutuhkan rekomendasi kementerian teknis - nantinyaprosedurnya akan dicabut.

 (Baca juga: Ini Skema Lengkap Tax Holiday dalam Paket Kebijakan Ekonomi Terbaru)

Menurut catatan pemerintah, terdapat sektor 4 industri perkayuan yang DNInya dibuka untuk asing, yaitu industri kayu veneer, industri kayu lapis, industri kayu laminated veneer lumber (LVL), dan industri pelet kayu. "Itu sudah dibuka sejak 2016, tidak ada realisasi (investasi) karena tidak ada yang mau," kata Bambang.

Menurutnya, industri nasional saat ini  juga sedang menggalang kekuatan untuk penguatan industri hulu. Tujuannya supaya ketersediaan bahan baku tetap terjamin sehingga ekspor produk kayu nasional bisa kembali menjadi komoditas  andalan.

Apalagi, industri kehutanan saat ini sudah dilengkapi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) guna memastikan kepada konsumen bahwa produk kayu yang diproduksi diperoleh dari sumber resmi dan mengacu pada keberlanjutan lingkungan. "Kalau lebih kompetitif, akan menjadi solusi bagi lapangan kerja dan pengurangan pengangguran," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...