Indonesia-Mozambik Sepakati Rancangan Perjanjian Dagang
"PTA relatif dapat diselesaikan dengan cepat sehingga bisa diimplementasikan segera," ujarnya. (Baca juga: Kemendag Targetkan 68 Kontrak Dagang pada Trade Expo)
Sejumlah sektor industri berpotensi merintis hubungan dagang dan investasi dengan Mozambik di antaranya adalah makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, sawit, serta sektor terkait infrastruktur.
Perundingan dagang dengan negara-negara di kawasan Afrika menjadi salah satu prioritas pemerintah. Karenanya, pemerintah berupaya lebih proaktif melakukan pendekatan ke sejumlah negara kawasan Afrika, termasuk bagian selatan melalui SACU (Southern African Customs Union), kawasan barat melalui ECOWAS (Economic Community of West African States), dan kawasan timur melalui EAC (East African Community) serta bagian Utara, Indonesia sedang melakukan perundingan dengan Tunisia (IT-PTA) dan Maroko (IMA-PTA).
Pada 2017, Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia-Mozambik sebesar US$ 82,2 juta. Tetapi tren pertumbuhannya menurun sebesar 23,75% dalam lima tahun terakhir (2013—2017). Selama lima tahun, Indonesia selalu mengalami surplus dengan nilai surplus terakhir pada 2017 tercatat sebesar US$ 26 juta.
Tahun lalu, ekspor Indonesia sebesar US$ 54,1 juta dan impor dari Mozambik sebesar US$ 28,1 juta. Produk ekspor Indonesia ke Mozambik adalah minyak sawit, sabun, industrial monocarboxylic fatty acids, uncoated paper and paperboard, dan margarin. Sebaliknya, impornya adalah kacang tanah, ferro-alloys, unmanufactured tobacco, dan kapas.