Sindir Mentan soal Impor Jagung, Mendag: Siapa yang Bilang Surplus?

Ameidyo Daud Nasution
8 November 2018, 20:32
Jagung
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Petani memanen jagung di lahan pertaniannya kawasan Laladon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/1). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi jagung pada puncak panen raya 2017 mencapai 3,5 juta ton. Untuk target tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran Rp3 triliun untuk perluasan lahan tanam jagung hingga dua juta hektare bagi petani.

(Baca: Pemerintah Putuskan Impor Jagung, Kementan Berkukuh Produksi Surplus)

Dia pun beralasan, peternak yang tak mendapatkan jagung karena kalah bersaing dengan para pengusaha besar yang telah membeli jagung milik petani sebelum panen selesai. Alhasil, para peternak meminta jaminan pemerintah untuk mendapatkan jagung yang lebih murah.

Menurutnya, harga jagung melambung lebih dari Rp 5 ribu per kilogram atau di atas dari harga acuan konsumen dalam peraturan sebesar Rp 4 ribu per kilogram. Permintaan impor jagung pun akhirnya muncul agar populasi peternak tak berkurang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin juga menyebut dirinya pernah menanyakan perihal surplus produksi jagung sebagaimana yang diklaim Kementerian Pertanian. Hal itu dilakukan sebelum impor jagung akhirnya diputuskan.

"Jawabannya karena harganya naik sehingga banyak surat permintaan dari para peternak untuk melakukan pengadaan jagung," ujar Darmin.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...